1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Musium Cukai di Hamburg

Marc von Lüpke7 Agustus 2013

Pegawai cukai di bandara atau perbatasan sering memeriksa barang turis Jerman yang kembali dari liburan di luar negeri. Tapi tugas mereka lebih luas dari itu.

https://p.dw.com/p/19KZP
Speicherstadt im Hamburger Hafen, Deutsches Zollmuseum, Juni 2009
Deutsches ZollmuseumFoto: CC-BY-SA 1.2

Musim panas adalah masa liburan. Jutaan warga Jerman berlibur ke luar negeri. Bagi para pegawai cukai atau douane, ini masa-masa sibuk. Mereka harus memeriksa barang orang-orang yang kembali ke Jerman, apakah ada barang-barang yang harus dikenakan pajak atau barang-barang terlarang yang tidak boleh masuk ke Jerman.

Tapi dinas bea cukai di Jerman punya tugas lebih luas lagi. Mereka misalnya berhak memeriksa kalau mencurigai orang yang bekerja gelap, artinya perusahaan dan pekerja tidak membayar pajak kepada negara. Selain itu, mereka juga bertugas mencegah segala bentuk penyelundupan, termasuk penyelundupan obat bius dan senjata.

Di kota Hamburg ada musium cukai. Di sini orang bisa melihat apa saja yang dikerjakan para petugas bea cukai. "Tugas kami sangat luas," kata pegawai cukai Lutz Hannemann. Di musium ini, pengunjung mendapat informasi berguna tentang barang apa saja yang dilarang masuk ke Jerman.

Perlindungan Spesies Yang Terancam

Ada orang yang senang membawa souvenir khusus dari luar negeri. Misalnya gelang dari tanaman laut dan ikat pinggang atau sepatu yang terbuat dari kulit langka. Ini bisa jadi masalah, kalau masuk ke Jerman. Sebab Jerman ikut Konvensi Washington tentang Perlindungan Tanaman dan Satwa Liar Terancam, CITES. Jadi, pegawai cukai akan memeriksa dan menahan barang-barang dari tanaman dan satwa yang masuk dalam daftar CITES.

Misalnya sabuk, tas atau sepatu dari kulit buaya. "Barang-barang ini pasti disita", kata Lutz Hannemann. Kecuali pemiliknya bisa membuktikan, bahwa barang-barang itu dibuat dari hewan yang khusus dipelihara untuk produksi barang, bukan dibuat dari kulit hewan liar.

Siapa yang mau aman, bisa meminta kepada penjual souvenir untuk memberi surat keterangan CITES. Surat ini menyatakan bahwa produk dibuat dari binatang yang dipelihara di peternakan, bukan dari binatang liar yang ditangkap. Ini juga berlaku untuk bahan-bahan dari tanaman langka.

Memerangi Pemalsuan Produk

Barang lain yang sering jadi masalah adalah produk-produk palsu atau plagiat. Siapa yang membeli tas bermerek mahal dengan harga sangat murah di luar negeri, bisa jadi mendapat masalah besar ketika masuk Jerman. "Banyak orang hanya melihat harganya yang murah. Tapi mereka akan mengalami kesulitan kalau kembali ke Jerman dengan produk ini", ujar Lutz Hannemann.

Pegawai cukai Jerman wajib menyita produk-produk palsu. Mereka yang kedapatan membawa produk palsu atau produk terlarang harus membayar denda. Karena mereka sudah melanggar hukum. "Itu tindakan ilegal. Jadi ada konsekuensinya", tandas Hannemann.

Tidak hanya barang, ada juga obat-obatan dan bahan makanan palsu. Jadi orang harus hati-hati belanja di luar negeri. Hannemann memperingatkan: "Tidak selalu menguntungkan membeli barang murah. Ada minuman beralkohol yang dipalsukan dan membuat orang keracunan."

Penyelundupan Obat Bius dan Senjata

Para penyelundup punya banyak akal menyembunyikan barang-barang mereka. Di musium cukai di Hamburg, dipamerkan mobil yang digunakan untuk menyelundupkan barang. Ada obat bius yang disembunyikan di jok kursi belakang, atau rokok ilegal di dalam ban serep. Banyak juga yang menyelundupkan senjata atau uang gelap, misalnya dalam tangki bensin.

Di musium ada satu set perlengkapan golf lengkap dengan tasnya. Pegawai cukai menemukan kokain dalam bola-bola golf. Mereka menjadi curiga, ketika pembawa tas golf itu bertanya di mana ada lapangan golf terdekat. Padahal ketika itu tengah musim dingin.