1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Gelar Latihan Militer di Perbatasan Rusia

14 Juni 2016

NATO menggelar latihan militer gabungan hanya 150 kilometer dari perbatasan Rusia. Aksi tersebut bertujuan memperkuat kerjasama antara negara dan menjadi peringatan terhadap Moskow.

https://p.dw.com/p/1J6CE
Polen Soldaten stehen bei Brückenbaustelle während NATO Anaconda-16 Übung in Chelmno
Foto: picture-alliance/dpa/T. Zmijewski

Sebanyak 10.000 serdadu dari 13 negara ikut serta dalam latihan militer gabungan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tiga negara Baltik. Menurut militer Estonia, manuver bernama "Serangan Saber" itu digelar hanya 150 kilometer dari perbatasan Rusia.

NATO berdalih latihan militer di Baltik bertujuan mempererat kerjasama antara satuan militer dan mendemonstrasikan dukungan, kata perwira militer Amerika Serikat, Brigade Jendral Jeffery Kramer di Estonia.

Untuk operasi tersebut Amerika Serikat memindahkan berbagai jenis kendaraan lapis baja dari pangkalan militer di Jerman ke Estonia.

Polen Militärmanöver Anakonda mit Nato-Staaten
Foto: picture-alliance/dpa/M. Bielecki

Sejak pendudukan Rusia atas semenanjung Krime, Estonia dan sejumlah negara anggota NATO di Eropa timur mengkhawatirkan keamanan perbatasannya. Sebab itu NATO menambah jumlah pasukan di kawasan tersebut dan rajin menggelar latihan mililter.

Dalam pertemuan puncak pada 8 dan 9 Juli mendatang, NATO berniat membahas langkah lanjutan sebagai peringatan terhadap Rusia.

Beberapa hari siilam Polandia mengerahkan 31.000 pasukan dalam latihan besar bernama sandi "Anakonda." Dalam latihan tersebut militer mensimulasikan serangan Rusia terhadap Polandia.

Infografik Russische Anti-Nato-Truppen englisch

"Target latihan ini sudah jelas," kata Presiden Polandia, Andrzej Duda. "Kami mempersiapkan diri menghadapi aneksasi." Rusia mengecam keras manuver tersebut. NATO pun tidak mengungkapkan dukungan langsung terhadap aksi Polandia.

Namun Duda menggertak balik. Menurutnya selama ini "Polandia selalu mengirimkan pasukan untuk NATO. Tapi NATO tidak pernah mengirimkan pasukan untuk kami," tuturnya.

rzn/hp (dpa,rtr)