1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

231009 NATO Verteidigungsminister

24 Oktober 2009

Pertemuan informal Menteri Pertahanan dari 28 negara NATO berakhir di Bratislava hari Jumat (23.10).

https://p.dw.com/p/KE5r
Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen dalam konperensi pers di Bratislava, Jumat 23 Oktober 2009.Foto: AP

Selain strategi ke depan NATO dan masalah penangkalan rudal di Eropa, misi Afghanistan merupakan tema utama yang dibahas selama dua hari pertemuan para Menteri Pertahanan NATO di Bratislava. Dan ternyata, keputusan untuk menambah pasukan NATO di Afghanistan ditunda. Hal itu tak bisa diubah, meskipun Jenderal Stanley Mc Chrystal muncul secara tiba-tiba pada pertemuan NATO itu.

Panglima Tertinggi Pasukan ISAF itu berusaha meyakinkan para anggota NATO pentingnya pengiriman 40.000 tentara tambahan ke kawasan Hindukush. Meski tak ada keputusan konkrit, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen melihat adanya respon positif, "Ada konsensus luas, bahwa sasaran jangka panjang adalah mengalihkan tanggung jawabnya kepada Afghanistan. Dan tanpa menyebutkan angka yang konkrit, kami harus menyadari akan diperlukan lebih banyak pelatih dan dana.“

Pelaksanaan rencana itu memang mahal. Padahal kas NATO saat ini kosong, dan setiap tahun anggarannya mengalami defisit puluhan juta Euro. Kini Jenderal McChrystal mengusulkan pelipatan ganda pasukan keamanan Afghanistan mencapai 400 ribu tentara dan polisi. Sekjen NATO, Rasmussen mendukung usul itu, meskipun para mitra di NATO tampak mulai jenuh menghadapinya.

“Saya menyadari bahwa ada yang frustrasi kalau mendengar permintaan bantuan yang lebih besar. Tapi beginilah perhitungan gampangnya, biaya seorang tentara NATO di Afghanistan itu 50 kali lebih besar daripada seorang tentara Afghanistan", begitu ungkap Rasmussen. Ia menegaskan, untuk jangka panjangnya jauh lebih menguntungkan untuk berinvestasi saat ini, agar nantinya tak perlu berbuat terlalu banyak lagi.

Inggris dan Polandia sudah menjanjikan akan menambah beberapa ratus pasukan. Namun beberapa negara justru ingin mengurangi tentaranya di Afghanistan. Seperti Kanada dan Belanda yang bermaksud menarik seluruh pasukannya dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Juga Italia dan Australia telah menyatakan akan menarik pasukannya dari Afghanistan.

Tapi selain itu, para utusan negara-negara Eropa, termasuk Jerman, masih menunggu isyarat jelas dari Washington. Presiden Barack Obama belum memutuskan apakah akan menambah jumlah tentara Amerika yang ditugaskan ke Afghanistan. Ada harapan bahwa keputusan itu akan diumumkan sebelum pemilihan penentuan presiden Afghanistan pada 7 November mendatang.

Sementara itu Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, "Kami tidak akan menarik pasukan. Saya kira, pengurangan pasukan juga tidak mungkin. Kini, masa untuk menganalisa situasi sudah menjelang akhir, dalam dua atau tiga minggu mendatang kami akan mempertimbangkan opsi-opsi tertentu dan menunggu keputusan presiden.“

Saat ini, 70 ribu tentara Amerika Serikat ditugaskan di Afghanistan, hampir separuh dari seluruh pasukan ISAF. Apabila Obama menuruti saran Jenderal McChrystals, maka Eropa juga dituntut harus turut bertindak. Terkait dengan itu, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menginisiasi sebuah Konferensi mengenai Afghanistan untuk awal tahun depan.

Susanne Henn/ Edith Koesoemawiria
Editor: Agus Setiawan