1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Nobel Kedokteran Untuk Temuan Hepatitis C

5 Oktober 2020

Harvey Alter, Michael Houghton and Charles Rice dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran untuk prestasi mereka mengidentifikasi virus hepatitis C. Dengan itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah hepatitis C bisa disembuhkan.

https://p.dw.com/p/3jRtn
Pemenang Nobel Kedokteran 2020: Harvey J. Alter, Michael Houghton dan Charles M. Rice
Harvey J. Alter, Michael Houghton dan Charles M. RiceFoto: Niklas Elmehed/Nobel Media

Harvey Alter, Michael Houghton and Charles Rice dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran untuk prestasi mereka mengidentifikasi virus hepatitis C. Dengan temuan itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Hepatitis C bisa disembuhkan.

Penghargaan Nobel Kedokteran 2020 untuk ketiga ilmuwan Harvey J. Alter, Michael Houghton and Charles M. Rice  diumumkan Karolinska Institute di Stockholm Senin (05/10). Komite Nobel menyebutkan, prestasi trio ilmuwan itu mampu menjelaskan penyebab utama penyakit hepatitis C yang tidak bisa dijelaskan dengan temuan sebelumnya hepatitis A maupun hepatitis B.

Hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 1970-an dan 1980-an itu, telah membantu menyelamatkan jutaan nyawa. "Terima kasih pada temuan mereka, berupa tes darah sangat sensitif untuk melacak virus hepatitis C yang kini sudah tersedia, dan secara esensial mengeliminasi penularan hepatitis lewat transfusi darah di berbagai belahan dunia", demikian pernyataan komite Nobel. Hal ini menjadi kontribusi besar bagi peningkatan kualitas kesehatan dunia.

 

Komite Nobel menjelaskan lebih lanjut, temuan ilmiah ketiga ilmuwan tersebut memungkinkan pengembangan cepat obat-obatan yang langsung menyasar hepatitis C. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penyakit hepatis C yang menyerang hati itu kini bisa disembuhkan. Ini meningkatkan harapan eradikasi virus hepatitis C dari populasi dunia", tambah Komite Nobel di Stockholm.

Temuan virus jadi momen kritis

Anggota Komite Nobel, Patrick Ernfors menjelaskan kepada wartawan, fase paling menentukan dalam memerangi penyakit ini adalah menemukan virus penyebnya. Jika virus sudah ditemukan, ini adalah titik awal untuk pengembangan vaksin dan obat-obatannya. "Jadi temuan virusnya merupakan momen  kritis" ujar Ernfors lebih lanjut.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan terdapat lebih 70 juta orang yang terinfeksi hepatitis di seluruh dunia. Dan rata-rata 400.000 orang meninggal setiap tahunnya, akibat penyakit kronis pemicu radang hati maupun kanker hati tersebut.

Harvey Alter lahir 1935 di New York dan hingga kini masih aktif melakukan riset di National Institutes of Health di

Bethesda AS. Charles Rice lahir 1952 di Sacramento, California. Ia meneliti hepatitis di Washington University di St. Louis dan sekaranmg bekerja di Rockefeller University di New York. Michael Houghton lahir tahun 1950 di Inggris, dan melakukan risetnya di Chiron Corporation California di AS dan setelah itu pindah ke University of Alberta di Canada.

as/rzn (AP, afp; dpa, Rtr)