1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

090611 Film Argentinien Nationalsozialismus

13 Juni 2011

Film „Der deutsche Freund“ memaparkan kisah cinta anak manusia yang mempertemukan cucu korban dan pelaku peristiwa Holocaust. Sebagian besar filmnya berlokasi di Argentina.

https://p.dw.com/p/11ZbS
Foto: DW

Produser meneriakkan kata „action“. Kamera bergerak dan merekam setiap adegan. Semuanya dilakukan di lahan bekas lapangan udara Köln akhir 1960-an. Pasangan muda berjalan menuju halte bus. Pemuda itu mengucapkan perpisahan dengan kekasihnya, yang kemudian masuk ke bus. Pemuda itu kemudian naik mobil VW Kodok yang berisi teman-temannya, kemudian VW itu melaju meninggalkan halte bus. Pemain figuran juga hilir mudik mengisi adegan. Begitulah suasana syuting film „der deutsche Freund“.

Dreharbeiten zum Film Ein Deutscher Freund
Lapud Butzweiler di KölnFoto: DW

Di kursi sutradara duduk seorang perempuan berdarah Jerman-Argentina Jeanine Meerapfel, "Ini adalah kisah cinta besar. Mengenai dua anak manusia mengatasi warisan yang ditinggalkan orang tuanya. Yaitu masalah asal muasal mereka. Ini merupakan tema yang saya minati. Saya tertarik dengan kenangan, sejarah, atau politik. Film ini adalah kombinasinya dikemas dalam kisah cinta.“

Dalam film terbarunya, Meerapfel mengupas kisah cinta yang berlangsung empat dasawarsa dan menyeberangi samudera. Titik perhatian cerita tertuju pada Sulamit, putri emigran Yahudi dari Jerman dan Friedrich, putra seorang pelarian NAZI di Buenos Aires. Sejoli itu berkenalan di ibukota Argentina, jatuh cinta, pergi ke Jerman, berpisah, kembali ke Amerika Selatan, dan bertemu kembali setelah sekian lama.

Dalam film ini Jeanine Meerapfel mengutamakan sisi politis pertemuan generasi kedua korban dan pelaku Holocaust, "Selama masa perang, beberapa Yahudi Jerman, atau Yahudi umumnya, selamat dari Shoa dan bisa mengungsi ke Argentina. Setelah perang, beberapa anggota NAZI juga pergi ke Argentina. Itu merupakan dua gelombang imigrasi spesifik, yang membentuk latar belakang politis film ini.“

Para pemeran bersama sutradara. Dari kiri: Benjamin Sadler, Celeste Cid, Jeanine Meerapfel dan Max Riemelt.
Foto: DW

Sudah beberapa kali Jeanine Meerapfel mengerjakan proyek yang berhubungan dengan sejarah dua tanah airnya. Ia dilahirkan pada tahun 1943 di Buenos Aires dan kemudian bersekolah di Jerman. Dalam proyek barunya ia menghubungkan waktu antara kedua negara. Karena sebagian cerita film ini pernah dialaminya sendiri, „der deutsche Freund“ bisa dianggap sebagai otobiografi Meerapfel.

Benjamin Sadler, yang bermain sebagai pemeran pembantu pria mengatakan, „Sangat menegangkan! Karena pasti banyak sekali aspek otobiografis yang sama sekali tidak saya sadari. Meerapfel tidak akan memberitahu dan kalau pun ya, tergantung dia apa yang diceritakan. Tentang itu saya tentu punya banyak sumber. Menyenangkan. Bertemu secara pribadi dengan struktur seperti ini tentu bisa membuat proyek ini lebih menarik.“

Syuting di Jerman merupakan bagian kecil dari film ini. Sebagian besarnya sudah dilakukan di Buenos Aires dan Patagonia. Bagi kru film dari Argentina, proyek ini juga dianggap istimewa. Tokoh utama perempuan film „der deutsche Freund“ diperankan oleh Celeste Cid, aktris ternama Argentina. Ia kemudian bercerita bagaimana perbedaan etos kerja di Argentina dan Jerman.

Buchcover Christian Dorph Der deutsche Freund

"Terutama karena kepribadian kami, kepribadian Argentina, bagaimana kami hadir, bergerak dan lebih keras bersuara. Bagi saya sangat penting dan bagus bisa berada di sini, karena di sana, di Argentina, waktu berjalan cepat, karena semuanya berjalan agak kacau. Itu tidak membantu kerja yang memerlukan konsentrasi. Oleh sebab itu berada di sini adalah pengalaman penting“, begitu Celeste Cid.

Syuting pun kembali dilanjutkan. Kata-kata „cut“ dan „action“ kembali menggema di gedung bekas bandar udara Köln. Terkadang suara mesin pemotong rumput yang mengganggu dari tetangga. Terpaksa syuting dihentikan sebentar. Terkadang mesin mobil VW kodok yang dipakai syuting tidak mau menyala. Untung ketika syuting berakhir, semua pihak puas dengan hasilnya. Semua aktor dan aktris pindah lokasi syuting adegan berikutnya. Dalam beberapa pekan setelah syuting, pascaproduksi dimulai. Tahun depan film „der deutsche Freund“ diharapkan sudah muncul di pasaran.

Jochen Kürten / Luky Setyarini
Editor: Andriani Nangoy