1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Norwegia Negeri Terbaik Bagi Perempuan

Rebecca Staudenmaier
23 Oktober 2019

Perempuan di Norwegia memiliki kualitas hidup terbaik menurut Women, Peace and Security Index terbaru versi Peace Research Institute di Oslo. Indonesia ada di peringkat 95 dari 167 negara yang disurvei.

https://p.dw.com/p/3Rm8X
Norwegen Bergen | Historische Häuser Bryggen
Foto: DW/S. Bartlick

Meskipun tidak ada negara yang meraih skor sempurna, tren global dalam pemberdayaan perempuan bergerak "menuju ke arah yang benar," kata laporan terbaru Women, Peace and Security Index (WPS) yang dirilis Peace Research Institute di Oslo, Norwegia, yang dirilis hari Selasa (22/10).

Kesejahteraan perempuan disebutkan telah meningkat di 59 negara sejak indeks WPS pertama kali diterbitkan tahun 2017. Survei tersebut dilaksanakan oleh Georgetown University dan Peace Research Institute di Oslo.

Norwegia menempati peringkat teratas dengan skor sempurna dalam soal keuangan perempuan. Swiss menempati peringkat kedua, diikuti oleh Finlandia, Denmark dan Islandia. Indonesia hanya menduduki peringkat 95 dari seluruhnya 167 negara yang dilibatkan dalam survei.

Yaman menjadi satu-satunya negara yang ditemukan mengalami "kemunduran yang signifikan," dan menduduki di peringkat terbawah, diikuti oleh Afghanistan, Suriah, Pakistan, dan Sudan Selatan.

Jerman terbaik untuk pendidikan perempuan

Daerah dengan konflik bersenjata atau di mana situasi keamanan memburuk juga melihat penurunan kualitas hidup perempuan, kata para peneliti.

Indeks itu mengumpulkan data dari 167 negara dan menilai beberapa variabel termasuk pekerjaan, keamanan, perwakilan politik dan akses ke rekening bank.

Jerman menduduki peringkat 17 bersama dengan Portugal, tetapi menduduki posisi tertatas di kalangan negara-negara industri maju dalam bidang pendidikan perempuan.

Islandia, Angola, Slovenia, Jerman dan Honduras memiliki penurunan terbesar dalam bidang perwakilan parlemen.

'Tidak semua buruk dan suram'

Meskipun jalan masih panjang untuk memperbaiki situasi perempuan di seluruh dunia, indeks WPS tahun ini menunjukkan bahwa prospeknya tidak sepenuhnya suram.

"Ada bidang kemajuan yang penting. Tidak semuanya malapetaka dan suram," kata Jeni Klugman, penulis utama laporan itu yang menjabat sebagai direktur pelaksana Institut Perempuan, Perdamaian dan Keamanan di Georgetown University.

Semakin banyak perempuan sekarang mendapatkan akses ke rekening bank, dan beberapa negara telah menghapuskan undang-undang diskriminatif dan meningkatkan keterwakilan perempuan di arena politik.

"Pemilihan nasional dapat membawa perubahan besar, baik positif maupun negatif," tandas Jeni Klugman.

Women Peace and Security Index (WPS Index) menggabungkan tiga dimensi dasar kesejahteraan perempuan, yaitu partisipasi (ekonomi, sosial, politik); keadilan (hukum formal dan diskriminasi informal) dan keamanan (di tingkat keluarga, komunitas, dan masyarakat), yang diukur melalui 11 indikator. (hp/vlz)