1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Kecam Bankir Wall Street Yang Serakah

30 Januari 2009

Obama mengecam para manajer puncak perbankan,sebagai tidak bertanggung jawab dan berperilaku amat memalukan.

https://p.dw.com/p/Gk9m
Para bankir top dan pialang terkemuka di Wall Street dinilai tidak punya malu dan serakah, dengan membagi bonus milyaran Dolar di saat resesi berat.Foto: AP

Presiden AS Barack Obama mengecam keras para manajer puncak perbankan dan pialang di bursa Wall Street, yang masih diguyur bonus bernilai milyaran Dolar di saat resesi dan gelombang kebangkrutan perusahaan sekarang ini. Pemicu kemarahan presiden baru AS itu adalah laporan di halaman satu harian The New York Times yang memaparkan, di saat manajer perbankan mengemis paket bantuan penyelamatan kepada pemerintah, para manajer puncak dan pialang justru berbagi bonus yang jumlahnya mencapai sekitar 18,4 milyar Dolar.

Obama menegaskan : “Para bankir Wall Street, yang mengemis bantuan, harus mulai menahan diri dan menunjukkan rasa tanggung jawabnya.“

Obama menambahkan, para pemain di Wall Street meraup keuntungan milyaran Dolar, setelah mereka dengan konstruksi sistem keuangan yang mencengangkan, membuat bangkrut jutaan warga AS. Pemerintah baru AS hari Kamis kemarin mempertimbangkan paket bantuan penyelamatan bagi sektor keuangan hingga dua trilyun Dolar.

Sementara ini, kemarahan warga semakin meningkat, menyikapi rencana paket bantuan milyaran bagi sektor perbankan dan perusahaan raksasa. Karena ketika di satu sisi para manajer puncak perbankan mengemis bantuan, sementara di sisi lainnya mereka terus menghambur-hamburkan uang. Citigroup misalnya, beberapa hari lalu mengumumkan akan membeli pesawat jet untuk keperluan para manajer senilai 50 juta Dolar. Sebelumnya bank raksasa AS itu memperoleh bantuan paket penyelamat dari negara sebesar 50 milyar. Menanggapi tindakan ini presiden Obama berkomentar : "Menteri keuangan Geithner harus mencegah sebuah bank, yang hendak membeli jet pribadi seharga 50 juta Dolar, dimana pada saat bersamaan meraup bantuan negara.“

Presiden Barack Obama dan menteri keuangan Timothy Geithner dengan kritiknya hendak memaksa para pelaku bisnis di Wall Street untuk menyadari gawatnya situasi keuangan dan ekonomi saat ini. Obama menandaskan : “Ada saatnya mereka mendapat keuntungan dan menerima bonus. Tapi sekarang saat yang buruk.“

Dalam kebijakan paket penyelamatan sektor keuangan terbaru, pemerintahan Obama hendak membentuk apa yang dibut “bad bank“ atau bank buruk, yakni program pemerintah untuk membeli kredit macet dan kertas berharga yang bersamasalah. “Bad Bank“ milik negara itu pada tahap awal akan diberi modal hingga 200 milyar Dolar dari paket pertama untuk penyelamatan sektor keuangan. Seluruhnya, bad bank ini akan mendapat kucuran dana penyelamatan sekitar 700 milyar Dolar. (as)