1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Kritik Dinas Rahasia AS

6 Januari 2010

Presiden AS Barack Obama mengritik kelalaian dinas rahasia mencegah seorang tersangka teror naik pesawat. Obama menilai sistem keamanan AS gagal total dan mengumumkan kebijakan baru mengahadapi ancaman teror.

https://p.dw.com/p/LM7F
Presiden AS Barack Obama menerangkan hasil pertemuan dengan dinas rahasia, Selasa (05/01)Foto: AP

Pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dengan kepala dinas rahasia AS dan pejabat urusan keamanan berlangsung selama hampir dua jam. Seusainya Obama mengeluarkan pernyataan singkat di depan pers dan ia tidak dapat menyembunyikan kegeramannya. Tidak seperti biasanya ia melontarkan kata-kata tajam. Obama mengatakan dengan geram, jika seorang tersangka berhasil naik pesawat dengan membawa bahan peledak di hari natal pertama, itu berarti sistem ini gagal total.

Kemudian ia melanjutkan bahwa sebenarnya dinas rahasia sudah mengetahui, bahwa teroris itu berencana melakukan serangan. Obama kembali mengritik, tetapi dinas rahasia kita tidak berhasil menyelesaikan mosaik ini. "Nama teroris itu seharusnya tercantum di daftar tersangka yang dilarang terbang.“

Obama menuturkan, dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, pejabat CIA hingga pejabat kementerian keamanan dalam negeri menyatakan bertanggung-jawab atas kelalaian yang terjadi. Secara ironis ia menjabarkan tugas-tugas dinas rahasia. Bahwa lembaga itu bertugas untuk mengumpulkan informasi, menganalisanya kemudian bertindak cepat untuk menyelamatkan hidup warga yang tidak bersalah.

Hingga kini belum ada kepastian apakah Obama akan mengambil konsekuensi personal dari kejadian tersebut. Dalam pertemuan pers itu, ia memaparkan perubahan apa saja yang telah diperintahkannya setelah percobaan pemboman yang berhasil digagalkan. Daftar nama orang yang dicurigasi dan dilarang terbang ke amerika Serikat akan diaktualisasi dan jumlahnya akan ditambah. Selain itu, pengawasan keamanan di bandara akan diperketat dan dikerahkan lebih banyak petugas keamanan dengan senjata. Kemudian, calon penumpang dari 14 negara termasuk Afghanistan, Pakistan dan Yaman akan diperiksa lebih teliti. Obama mengatakan akan mengambil tindakan lainnya. Namun ia tidak memaparkannya secara konkrit karena masih harus diselidiki terlebih dahulu, yang akan dilakukan pekan ini juga.

Dalam pernyataannya Obama juga menyebutkan bahwa sedikitnya seorang tahanan yang telah dibebaskan ketika pendahulunya, George W. Bush masih menjabat sebagai presiden, diduga sebagai kader pimpinan organisasi teror Al-Qaida di Yaman. Hampir setengah dari 200 tahanan di Guantanamo berasal dari Yaman. Sedikitnya 30 tahanan sudah mendapat „okey“ untuk dipulangkan ke tanah airnya. Namun kepulangannya akan ditunda. "Sementara ini kita tidak akan memulangkan tahanan Yaman ke tanah airnya,“ Demikian tutur Obama.

Ia menambahkan, bahwa selama ini ia selalu mengatakan, tahanan Guantanamo yang akan dibebaskan adalah orang-orang yang terbukti bukan ancaman bagi AS. Obama menyatakan tetap akan menutup kamp Guantanamo.

Rüdiger Paulert / Andriani Nangoy
Editor: Hendra Pasuhuk