1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Setujui Paket Bantuan Milyaran Dollar Bagi Pakistan

15 Oktober 2009

Presiden AS Barack Obama sahkan paket bantuan non-militer bagi Pakistan senilai 7, 5 milyar dollar AS, setelah disetujui Kongres. Paket itu terutama ditargetkan untuk pengembangan ekonomi.

https://p.dw.com/p/K79U
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengesahkan paket bantuan non-militer bagi Pakistan yang bernilai 7, 5 milyar dollar hari Kamis (15/10), setelah Kongres AS meredakan kecaman yang dilancarkan dari Islamabad terhadap bantuan itu. Sejumlah kalangan di Pakistan menuding, pemberian tersebut dipenuhi banyak persyaratan yang mengancam kedaulatan Pakistan.

Langkah Obama itu didahului oleh ketegangan antara pemerintah dan militer Pakistan yang sangat berpengaruh. Ini menyebabkan Menteri Luar Negeri Pakistan secepatnya bertolak ke Washington untuk langsung membicarakan masalah yang muncul.

Seusai bertemu dengan Menlu Pakistan Mehmood Quershi, Rabu (14/10), ketua komisi luar negeri Senat AS dari Partai Demokrat, John Kerry mengutarakan, bantuan keuangan itu tidak merupakan campur tangan AS dalam politik Pakistan dan tidak akan mencampuri kedaulatan negara itu: "Saya ingin menegaskan bahwa UU yang mengatur bantuan ini sama sekali tidak akan mengurangi kedaulatan Pakistan. Bantuan itu juga tidak bertujuan mengganggu kepentingan keamanan nasional. Juga tidak sedikitpun bertujuan turut terlibat dalam operasi militer atau sipil Pakistan."

Paket bantuan AS tersebut diharapkan dapat membantu Pakistan dalam perang melawan kelompok ekstrimis, mengingat negara itu kini menghadapi aksi perlawanan yang semakin berdarah. Dana itu diberikan setiap tahun dalam jumlah 1, 5 milyar dollar selama lima tahun dan diperuntukkan bagi sekolah-sekolah, kelompok-kelompok yang membela hak perempuan dan anak-anak, melatih dan memodernisasi kekuatan perdamaian Pakistan serta mendukung pendidikan masyarakat sipil dan pengembangan fungsi parlemen Pakistan.

Penandatanganan paket bantuan itu dilaksanakan beberapa jam setelah gelombang terakhir serangan kelompok militan terhadap kepolisian Pakistan yang menewaskan sekitar 40 orang. Serangan ini menekankan tantangan dari kubu perlawanan terhadap pemerintahan Pakistan yang hendak didukung oleh AS melalui paket bantuannya itu.

Namun paket itu menimbulkan kegusaran dan pertikaian di parlemen Pakistan. Penentang aliansi anti teror pemerintah dengan AS menggunakan kesempatan itu untuk menyerang Presiden Asif Ali Zardari. Karena khawatir akan membawa dampak yang buruk, Senator John Kerry memberikan dokumen paket bantuan kepada Menlu Pakistan Mehmood Qureshi untuk membuktikan bahwa rencana itu tidak memuat tuntutan apa pun dan tidak melanggar kedaulatan Pakistan. Setelah perjumpaannya dengan Kerry, Qureshi mengatakan kepada para wartawan: "Kita telah mengambil satu langkah ke depan dan kini saya pulang ke Pakistan untuk mengatakan kepada parlemen dan mengakhiri perdebatan dengan catatan, kemitraan kita akan berlanjut. Kita akan memperdalam dan memperkuatnya."

Dalam sebuah pernyataan Kongres AS ditekankan bahwa paket bantuan itu ditujukan untuk memperkuat kerja sama dalam kemitraan Pakistan dan AS serta tidak untuk mendikte kebijakan politik nasional atau untuk melukai kedaulatan Pakistan. Semua anggapan yang menyatakan, dengan paket itu AS tidak mengakui dan menghormati kedaulatan Pakistan, adalah intepretasi yang bertolak belakang dengan tujuan Kongres AS.

CS/GG/dpa/afpe/afpd