1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Tegaskan Akan Perangi Cemaran Minyak Teluk Meksiko

16 Juni 2010

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berpendapat, konsekuensi dari pencemaran minya di Teluk Meksiko adalah perubahan haluan dalam politik energi.

https://p.dw.com/p/Ns8A
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Ia mengenakan jas warna gelap dan dasi biru. Presiden Amerika Serikat Barack Obama tampak emosional dalam pidatonya. Ia terkesan serius tetapi juga optimis. Pidatonya sepanjang 18 menit di Gedung Putih tidak berkaitan dengan sebuah perang. Namun ia memilih kata-kata berjuang dalam pidatonya tentang pencemaran minyak di Teluk Meksiko. "Kami akan memerangi pencemaran ini dengan segala cara selama waktu yang dibutuhkan. Dan kami akan melakukan semua hal untuk membantu pesisir teluk dan penduduknya agar kembali pulih dari tragedi ini."

Ia menyamakan pencemaran minyak tersebut dengan sebuah epidemi. Akan dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga dampak dari pencemaran tersebut bisa diatasi. Dan dengan usaha yang terbaik pun, kerusakan telah terjadi di pesisir pantai serta faunanya. "Saya berbicara dengan para nelayan yang tidak tahu bagaimana mereka bisa memberi makan keluarganya tahun ini. Saya melihat dermaga yang kosong dan restoran di sekitarnya yang sepi dari pelanggan. Juga di pantai yang belum terkena dampak pencemaran. Saya berbicara dengan pemilik toko dan hotel yang ingin tahu kapan para turis akan kembali berkunjung."

Maka itu, Rabu (16/06) ini Obama akan bertemu dengan pimpinan badan pengawas perusahaan minyak BP Carl-Henric Svanberg. Ia akan meminta Svanberg untuk menyiapkan dana yang dibutuhkan sebagai kompensasi bagi para pekerja dan pemilik bisnis yang menjadi korban dari kesalahan perusahaannya. Dana tersebut tidak akan dikendalikan oleh BP. Ini untuk memastikan agar semua tuntutan yang sah mendapat pembayaran ganti rugi yang sesuai.

Langkah Obama ini semacam usaha menenangkan warganya dan menyelamatkan popularitasnya. Menurut jajak pendapat yang terakhir, 70 persen warga Amerika tidak puas dengan sistem manajemen krisisnya. Tetapi di lain pihak, ia juga memanfaatkannya untuk membuka jalur baru bagi politik energi Amerika Serikat.

"Negara seperti Cina menanam investasi untuk pekerjaan dan industri energi hijau. Ini seharusnya dilakukan oleh Amerika Serikat. Setiap hari kita membayar sekitar 1 milyar Dolar kepada negara asing untuk memperoleh minyak mereka. Tragedi yang menimpa pesisir kita adalah peringatan yang paling menyakitkan, bahwa sudah saatnya untuk menyambut masa depan energi hijau," dikatakan Obama.

Hingga kini, Amerika Serikat masih mengkonsumsi lebih dari 20 persen minyak dari seluruh dunia, sementara persediaan yang mereka miliki hanya kurang dari 2 persen.

Sementara itu, dari sumber kilang minyak Macondo di Teluk Meksiko, minyak menyembur keluar secara terus menerus. Data-data baru yang diperoleh, membuat pemerintah Amerika Serikat mengkoreksi perkiraan dampak dari bencana lingkungan ini. Menurut Menteri Dalam Negeri Amerika Ken Salazar, berdasarkan penelitian terbaru, setiap harinya sekitar 9,5 juta liter minyak mengalir ke perairan Teluk Meksiko.

Nicole Markwald/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Hendra Pasuhuk