1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

OECD Puji Kebijakan Pembangunan Jerman

28 Oktober 2010

Pujian dan kritik bagi politik pembangunan Jerman. Demikian penilaian Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dalam laporannya yang diperkenalkan Rabu (27/10) di Berlin.

https://p.dw.com/p/PrAo
Logo Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD)

Angka selalu menjadi masalah. Dengan dana 12 milyar Dolar, Jerman menjadi negara donor terbesar ketiga. Itu sama dengan 10% dana di seluruh dunia, yang tersedia bagi bantuan untuk pembangunan. Tetapi untuk mencapai target internasional sejumlah 0,7 % hingga tahun 2015, anggaran harus digandakan.

Menjadi "Tenaga Pendorong"

Hans-Jürgen Beerfeltz
Sekretaris negara di kementrian pembangunan, Hans-Jürgen BeerfeltzFoto: DW

Walaupun ada kritik, sekretaris negara di kementrian pembangunan, Hans-Jürgen Beerfeltz, menilai laporan aktual OECD sebagai "tenaga pendorong“ bagi haluan yang ditempuh koalisi konservatif dan liberal, atau yang di Jerman juga dikenal dengan sebutan hitam-kuning. Ia mengatakan, "Negara kita sangat dipuji untuk peranan sebagai panutan internasional terutama dalam perlindungan iklim. Dengan demikian kita ikut memperbaiki iklim di seluruh dunia, juga melakukan sesuatu untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan.“

Dalam bidang ini Jerman menjadi panutan negara-negara lain, demikian dikatakan ketua komisi pembangunan OECD, Eckhard Deutscher. Jerman juga dipuji karena untuk itu memiliki kementrian sendiri, sehingga terwakili dalam kabinet. Dengan demikian pakar OECD secara tidak langsung mengingatkan partai liberal FDP akan tujuan mereka dulu, untuk memindahkan tugas kementrian pembangunan ke departemen lain.

Heidemarie Wieczorek-Zeul
Mantan menteri pembangunan dan kerjasama ekonomi, Heidemarie Wieczorek-ZeulFoto: picture-alliance/ dpa

Ketua komisi pembangunan di OECD itu juga menilai positif pengurangan negara mitra dari 84 menjadi 57 dalam empat tahun terakhir. Itu adalah pergantian haluan, yang telah dimulai menteri pembangunan yang lalu, Heidemarie Wieczorek-Zeul dari Partai Sosial Demokrat (SPD). Langkah ini menjadikan politik pembangunan Jerman lebih terkonsentrasi.

Belum Tentu Mampu Penuhi Janji

Di samping semua pujian, Eckhard Deutscher menyatakan skeptis bahwa Jerman mampu mempertahankan janji di bidang keuangan, karena anggaran untuk tahun 2011 rencananya hanya akan ditingkatkan sedikit. Menurutnya dalam rancangan anggaran belanja negara tahun 2012 harus dikembangkan rencana bertahap untuk pengembangan kerjasama pembangunan, agar rencana pencapaian target 0,7% bisa dipercaya. Sementara sekretaris negara Hans-Jürgen Beerfeltz menghindari pernyataan konkrit tentang jumlah anggaran yang akan ditambah.

Mr. Eckhard Deutscher
Ketua komisi pembangunan di OECD, Eckhard DeutscherFoto: OECD Photo

OECD dan Departemen Pembangunan Jerman memberikan aksen berbeda dalam hal negara atau kawasan mana yang harus diberikan lebih banyak dukungan. Pakar OECD, Eckhard Deutscher menyarankan bantuan lebih besar bagi negara-negara miskin dan yang terlibat konflik, misalnya di Afrika.

Berorientasi pada Tujuan Milenium

Tetapi Menteri Pembangunan Dirk Niebel tidak bersedia menerima kategori seperti itu. Ia mengatakan, pemerintah berorientasi pada tujuan milenium, dan yang menjadi tujuan utama adalah pengurangan separuh angka kemiskinan hingga 2015. Itu dikatakan Dirk Niebel dari partai liberal FDP, yang awal pekan ini menarik neraca positif dari satu tahun masa jabatannya.

Dirk Niebel
Dirk Niebel, Menteri Pembangunan JermanFoto: AP

Jadi menurut Niebel, yang penting adalah efektifitas politik pembangunan dan tanggungjawab lebih besar, juga dari negara-negara mitra. "Karena tanpa kerangka persyaratan bagi pemerintah dan pengentasan korupsi, sebuah negara tidak akan berkembang."

Lembaga payung organisasi non pemerintah Venro, yang bergerak di bidang politik pembangunan, menyatakan tidak puas dengan pencapaian selama ini. Jerman dikritik antara lain karena dianggap menyediakan terlalu sedikit dana bagi bantuan kemanusiaan. Untuk bantuan darurat dalam kasus krisis dan bencana, dalam anggaran tahun 2011 hanya direncanakan 77 juta Euro, atau sekitar 20 juta lebih sedikit dari tahun ini.

Marcel Fürstenau / Marjory Linardy

Editor: Agus Setiawan