1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Omar Al Farouk Dinyatakan Tewas

Ayu Purwaningsih27 September 2006

Kepala Badan Intelejen Negara BIN Syamsir Siregar membenarkan kematian tokoh senior jaringan teroris Al Qaeda Asia Tenggara, Omar Al Farouk. Konfirmasi kematian Farouk telah diterima BIN dari agen intelejen negara Irak. Farouk tewas dalam serangan yang dilancarkan pasukan tentara Inggris di Basra, Irak. Sementara istri Farouk, warga negara Indonesia, menuntut jenazah suaminya dipulangkan ke Indonesia.

https://p.dw.com/p/CJab

Informasi kematian tokoh teroris Omar Al Farouk sudah berhembus sejak Senin lalu. Mira Agustina, sang istri, menurut kuasa hukumnya Egy Sudjana kini meminta jasad Farouk dipulangkan ke Indonesia.

Sudjana: „sesungguhnya jika pemerintah cerdas dan punya kesadaran tinggi didalam berbangsa dan bernegara dia mengerti pasal 27 ayat 1 UUD 45, maka dia harus memperhatikan ini karena presiden adalah pelaksana UUD 45. Untuk itu saya himbau tolong diperhatikan hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh istrinya ini“

Tentara Inggris sebelumnya menyatakan telah membunuh Omar Al Farouk di Irak, setelah buron satu tahun lamanya dari sebuah penjara Amerika, di Afganistan. Kantor berita DPA memberitakan juru bicara kementrian London mengatakan 250 an prajurit menyerbu rumah Omar Farouk , Minggu malam.

Farouk merupakan salah satu pimpinan dari jaringan Al Qaeda kawasan Asia Tenggara. Ia ditangkap di Indonesia pada tahun 2002, kemudian melarikan diri dari penjara berpengamanan tingkat tinggi tersebut Juli tahun lalu.

Meski dikenal sebagai penghubung antara jaringan militan dengan kelompok Al Qaeda untuk serangan pemboman, namun kematian Farouk menurut pengamat teroris Indonesia Sidney Jones tidak akan memberikan dampak terhadap peta kekuatan jaringan teroris di Indonesia

Jones: „Saya kira kematian Al Faruq tidak ada dampak apapun terhadap terorisme di Indonesia, dia sebetulnya waktu berada di Indonesia sebagai pelatih pada waktu konflik di Ambon dan Poso tapi sebagai otak apa yang terjadi di sini sama sekali tidak. Dia bukan orang petinggi dalam di AL Qaeda seperti yang diberitakan media hari ini tapi justru orang yang ada memang ada komunikasi dan kaitan dengan Al Qaeda tapi bukan orang yang jadi direktur atau bisa mengontrol apa yang terjadi di dalam tubuh organisasi itu“

Farouk berkewarganegaraan Kuwait. Namun status kewarganegaraannya meragukan karena menggunakan paspor palsu ketika datang ke Indonesia. Ia sempat bermukim di Indonesia dan menikah dengan Mira Agustina, seorang perempuan yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.

Pernikahan mereka membuahkan dua orang anak. Tokoh yang disebut-sebut dekat dengan teroris Osama bin Laden itu diduga kuat berperan penting dalam serangkaian aksi pemboman pada malam Natal 2000 di Indonesia.