1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Operasi Gabungan Tangkap Petinggi Taliban

23 Oktober 2012

Salah seorang komandan Taliban di Afghanistan Utara, Mullah Abdul Rahman, ditangkap dalam sebuah operasi gabungan NATO dan militer Afghanistan. Rahman selama ini menjabat gubernur bayangan di provinsi Kunduz.

https://p.dw.com/p/16UzM
Foto: picture-alliance/dpa

Menurut laporan Bild hari Selasa (23/10), pasukan elit Jerman 'Kommando Spezialkräfte' atau KSK ikut terlibat dalam operasi yang digelar Jumat (19/10) lalu. Bild mengutip jurubicara Bundeswehr yang mengatakan, "Operasi dipimpin oleh pasukan khusus Afghanistan bekerjasama dengan pasukan ISAF, diantaranya tentara Jerman."

Mullah Abdul Rahman ditangkap beserta pengawalnya saat menghadiri pertemuan petinggi Taliban di desa Ghundaj Kalai di provinsi Kunduz. Ia dituding bertanggung jawab atas serangan terhadap Bundeswehr tahun 2010 lalu yang menewaskan 3 tentara Jerman.

"Rahman juga terlibat dalam merebaknya aksi teror di provinsi Kunduz, Takhar dan Badakhshan," jelas jurubicara polisi Kunduz, Sayed Sarwar Husseini. "Ia mendorong pemberontak untuk menanam bom di pinggir jalan dan menyiapkan serangan berskala besar terhadap pejabat Afghanistan."

Awal bulan ini, seorang pelaku bom bunuh diri menarget patroli pasukan gabungan NATO-Afghanistan dan menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk 3 tentara asing dan penerjemah mereka. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan melalui situs mereka menyatakan serangan dilancarkan oleh seorang pahlawan mujahidin bernama Shohaib yang berasal dari Kunduz.

Sementara kelompok Taliban belum mengeluarkan pernyataan apapun menyangkut penangkapan ini. Penangkapan Mullah Abdul Rahman dianggap sebagai prestasi besar pasukan keamanan di wilayah utara Afghanistan. NATO menyebut Rahman sebagai pemodal Taliban di Afghanistan Utara.

Pasukan NATO perlahan hengkang

NATO menempatkan lebih dari 100.000 ribu tentara di Afghanistan untuk memerangi pemberontakan Taliban, termasuk 4.000 tentara Jerman di provinsi Kunduz. Provinsi tersebut cenderung damai hingga milisi Taliban menyusup tahun 2009. Penarikan berkala pasukan NATO dijadwalkan bakal berakhir tahun 2014 saat pasukan Afghanistan diharapkan siap mengambil alih tanggung jawab keamanan.

Bulan lalu, Amerika Serikat secara resmi menyerahkan kontrol keamanan lebih dari 3.000 tahanan di penjara Bagram. Pada bulan yang sama, NATO juga telah menarik 117.000 tentara dari Afghanistan.

Data PBB menunjukkan 1.145 warga sipil tewas akibat konflik di Afghanistan dalam setengah tahun pertama tahun 2012. Sedangkan bulan Agustus dilaporkan sebagai bulan paling mematikan kedua dalam 5 tahun terakhir.

NATO menyatakan frekuensi serangan pemberontak terhadap pasukannya berkurang 5 persen tahun ini dibandingkan tahun lalu, meski masih berkisar antara 100 serangan per hari. Tahun ini sedikitnya 347 anggota pasukan koalisi menjadi korban tewas.

cp/ab (rtr, AFP, dpa)