1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Oposisi Suriah Serukan Pemilu Dalam 6 Bulan

7 Mei 2011

Pihak oposisi Suriah menyerukan kepada Presiden Bashar al-Assad untuk menggelar pemilihan umum dalam waktu 6 bulan. Dalam akun Facebook Revolusi Suriah 2011, oposisi menawarkan solusi.

https://p.dw.com/p/11BBS
Foto: dapd

Yakni berhenti menembaki pengunjuk rasa, biarkan demonstrasi damai berlangsung, turunkan semua foto Assad dan ayahnya, serta lepaskan seluruh tahanan politik.

Militer Suriah saat ini menduduki kota Baniyas dengan barisan tank. Jaringan telpon dan listrik di Baniyas dan sekitarnya diputus. Pasukan dan tank dialihkan ke Baniyas setelah menduduki Daraa selama 10 hari. Kekuatan dikonsentrasikan ke distrik Muslim Sunni yang terang-terangan menentang Presiden Bashar al-Assad. Sedikitnya 26 orang dilaporkan tewas hari Jumat (6/5) ditengah unjuk rasa besar-besaran menuntut Assad mundur. Hari yang disebut sebagai 'Hari Tantangan.'

Presiden Bashar al-Assad (tengah) memberikan karangan bunga di makam seorang tentara yang tewas di Damaskus hari Jumat (6/5)
Presiden Bashar al-Assad (tengah) memberikan karangan bunga di makam seorang tentara yang tewas di Damaskus hari Jumat (6/5)Foto: dapd

Militer: 'Kami Tak Pernah Menyerang Pengunjuk Rasa'

Pemerintah Suriah melaporkan 10 orang polisi dan tentara tewas hari Jumat akibat serangan kelompok yang mereka sebut kelompok teroris bersenjata. Seorang polisi bersaksi di televisi nasional, "Kami diperintahkan untuk tidak menembak. Namun saat sekelompok pengunjuk rasa mendekat, kami minta mereka mundur. Mereka tiba-tiba mulai menembaki anggota polisi."

Kepala departemen politik militer Suriah, Jenderal Riad Haddad, menekankan, "Pasukan di Daraa tidak pernah mengkonfrontasi pengunjuk rasa. Kami terus mencari para teroris yang bersembunyi. Militer tidak pernah menyerang pengunjuk rasa."

Sanksi Uni Eropa Bagi Suriah

Sebagai respon terhadap rangkaian kekerasan yang dilancarkan pemerintah Suriah, para duta besar Uni Eropa sepakat untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Suriah dan juga sanksi bagi 13 pejabat pemerintah. Meski Presiden Assad tidak masuk ke dalam daftar pejabat yang asetnya akan dibekukan dan dilarang memasuki wilayah Uni Eropa. Kesepakatan para duta besar masih harus menunggu persetujuan negara-negara anggota Uni Eropa.

Seorang lelaki memegang foto Presiden Assad dan poster bertuliskan 'Menghasut Lebih Kejam Daripada Membunuh'
Seorang lelaki memegang foto Presiden Assad dan poster bertuliskan 'Menghasut Lebih Kejam Daripada Membunuh'Foto: picture alliance/dpa

Amerika Serikat menyambut baik langkah Uni Eropa dan ikut mengancam penerapan sejumlah langkah baru terhadap aksi pemerintahan Assad yang mereka sebut sebagai tercela. Pekan lalu, pemerintahan Obama menerapkan penalti finansial terhadap tiga pejabat tinggi, badan intelijen, serta pengawal revolusi Iran yang dituding mendukung kekerasan rezim Assad. Washington memuji para pengunjuk rasa yang menginginkan perubahan.

Rangkaian unjuk rasa menuntut kebebasan dan reformasi politik dimulai pertengahan Maret. Hingga kini, pihak oposisi melaporkan korban tewas kekerasan pemerintah Suriah mencapai 600 orang. Kelompok hak azasi manusia Suriah telah merilis daftar nama lebih dari 350 warga yang tewas, hanya di Daraa.

afp/rtr/dpa/Carissa Paramita

Editor: Andriani Nangoy