1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bin Laden Tod

3 Mei 2011

Teroris paling dicari di dunia, Osama bin Laden, tewas oleh peluru tentara Amerika dan Pakistan. Pukulan penting tetapi bukan akhir riwayat Al Qaida.

https://p.dw.com/p/11880
Sambutan berita kematian Osama bin Laden di Ground Zero, New YorkFoto: AP

Hampir 10 tahun lamanya Amerika Serikat dan dunia Barat menanti-nantikan berita ini. Osama bin Laden tewas. Pemimpin jaringan teror Al Qaida itu tidak mati di tempat antah berantah, melainkan dalam pertempuran dengan pasukan khusus AS, sebagaimana yang dijanjikan mantan Presiden George W. Bush kepada rakyatnya setelah serangan mengerikan 11 September 2001. Sesuai itulah besarnya perasaan gembira dan unggul di AS saat ini.

Tidak seluruhnya keliru. Bin Laden bukan hanya penanggungjawab utama atas tewasnya 3.000 orang dalam serangan 11 September 2001. Semasa hidupnya ia merupakan figur simbolis penghubung paling penting jaringan teror yang beraksi di seluruh dunia, sekalipun ia belakangan hampir tak mungkin mengoperasikan sendiri bisnis teror berdarah.

Bin Laden telah menjadi mitos yang memotivasi para pemuda pelaku teror Islam lewat eksistensinya dan bahwa ia selalu berhasil meloloskan diri dari kejaran AS yang adidaya hampir satu dekade.

Mantra itu kini gagal. Jaringan teror itu kehilangan otak ideologinya. Kemahsyurannya hancur dan kharismanya akan lenyap, seiring berlalunya waktu. Dengan kematiannya, AS menutup luka "9/11" yang menganga lebar. Sejauh ini semua berjalan baik.

Namun masih ada banyak pertanyaan dan kekuatiran yang wajar. Bagaimana Bin Laden tinggal di tengah Pakistan selama itu, tidak jauh dari ibukota Islamabad, tanpa ada rintangan? Apakah perburuan dinas rahasia AS betul-betul selalu mendapat dukungan penuh Pakistan?

Dan, bagaimana dengan orang nomor dua Al Qaida, El Zawahiri, yamg masih bisa bersembunyi di suatu tempat di daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan? Seberapa mandiri kini sel-sel jaringan teror itu bertindak?

Ditakutkan, pendukung Al Qaida akan mengerahkan segala upaya untuk membuktikan bahwa eksistensi dan daya tempur mereka tidak terpatahkan. Serangan terbaru di Marakesh dan penangkapan terbaru tersangka terori Al Qaida di Jerman menunjukkan bahwa mereka juga bisa berhasil. Dan bahwa bahaya teror tak bisa sama sekali dihindari, juga 10 tahun setelah serangan 11 September.

Bahkan revolusi di dunia Arab baru-baru ini juga dapat membuka ruang gerak baru bagi para jihadis. Karena bila chaos dan pengungsian menggantikan tempat kebebasan gerak dan stabilitas di dunia Arab, itu juga akan menjadi lahan semai baru bagi terorisme.

Adalah naif untuk percaya bahwa dengan tewasnya Osama Bin Laden, momok teror akan lenyap dari muka bumi. Sebagai kepala jaringan teror, Bin Laden memang telah disingkirkan. Tetapi jaringannya sendiri masih terus menerima peminat, jika penyebab dasar bagi terorisme tidak diperangi, juga dengan cara politik. Kematiannya adalah sepotong keberhasilan penting dalam pemberantasan teror di seluruh dunia. Karena itu kita tak boleh berlama-lama merasa aman.

Daniel Scheschkewitz

Editor: Renata Permadi