1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

120411 Gbagbo Festnahme

12 April 2011

Bagi banyak warga Pantai Gading, 11 April merupakan harapan pertumpahan darah akan berakhir. Laurent Gbagbo ditangkap di kediamannya, setelah empat bulan menolak mundur sesudah kalah pemilu.

https://p.dw.com/p/10rq7
Presiden Alassane OuattaraFoto: dapd

"Jangan bunuh saya“. Begitu lapor tentara Outtara yang mengutip kata-kata Laurent Gbagbo ketika ditangkap. Sejumlah saksi mata mengatakan, anggota pasukan memasangkan rompi anti peluru pada Gbagbo. Dengan dijaga ketat, mantan Presiden Pantai Gading itu lalu dibawa keluar gedung dan langsung dibawa ke Hotel du Golf, yang digunakan sebagai markas oleh Alassane Ouattara dan pasukan helm biru, PBB.

Di kamar hotel, sembari duduk di atas tempat tidur Laurent Gbagbo mengatakan, "Saya harap, semua senjata dikumpulkan. Agar krisis ini diakhiri secara sipil dan lekas selesai supaya negara ini bisa berfungsi kembali.“ Begitulah nasib Laurent Gbagbo, mantan guru sejarah yang jadi politisi dan akhirnya tak mau melepaskan jabatannya sebagai presiden.

Elfenbeinküste Laurent Gbagbo Verhaftung
Laurent Gbagbo di Hotel du Golf di Abidjan.Foto: dapd

Lelaki keringatan berkaos singlet putih itu, tampaknya belum menyadari apa yang tengah dia alami. Di balik pintu kamar hotel, berjejer tentara bersenjata berat yang menjaga.

Dalam pidatonya di televisi malam itu, pesaingnya Presiden terpilih Alassane Ouattara mengatakan, "Guna membangun sebuah negara hukum, saya akan meminta Menteri Hukum dan Peradilan untuk menginvestigasi Laurent Gbagbo, istrinya dan mereka yang bekerjasama dengannya.“ Ouattara menyerukan agar rakyat Pantai Gading bertindak sabar dan menahan diri. Ia juga mengimbau kaum milisi untuk meletakkan senjata. Outtara ingin mencontoh Afrika Selatan, membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang dapat menginvestigasi pelanggaran Hak Azasi Manusia, serta pembunuhan massal yang terjadi.

Bagi banyak warga Pantai Gading, penangkapan Gbagbo merupakan akhir dari sebuah mimpi buruk. Namun situasi Pantai Gading masih jauh dari normal. Di Abidjan, kelompok bersenjata menjarah toko-toko dan perumahan. Di banyak kawasan, listrik mati dan tak ada air. Ribuan orang telah mengungsi.

Karte Elfenbeinküste
Peta Pantai Gading

Mengomentari perkembangan situasi ini. Sekjen PBB Ban Ki Moon mengatakan, "Ini adalah akhir dari bab cerita, yang seharusnya tidak pernah terjadi. Saya akan berbicara dengan Tuan Ouattara, bagaimana PBB dan pemerintahnya bisa bekerjasama Kami harus membantu dalam menjamin kembalinya stabilitas dan ketertiban hukum "

Namun hal ini bisa membutuhkan waktu lama. Setelah 4 bulan krisis, Pantai Gading berada dalam keadaan terpuruk, rakyat dan militer terpecah-belah. Presiden Alassane Ouattara masih harus menghadapi oposisi besar. Latar belakangnya sebagai orang kepercayaan presiden pertama Pantai Gading, Felix Houphouet-Boigny yang korup dan otokratis tidak membuat pekerjaannya lebih mudah. Istana presiden Gbagbo memang sudah direbut, tapi hati rakyatnya belum.

Marc Dugge /Edith Koesoemawiria
Editor : Hendra Pasuhuk