1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Terus Lancarkan Serangan di Waziristan

26 Oktober 2009

Tidak terdapat informasi yang independen mengenai operasi militer tersebut. Yang jelas adalah pihak militer mengalami kerugian banyak.

https://p.dw.com/p/KFim
Penduduk di sekitar wilayah Waziristan mengungsi berusaha keluar dari wilayah pertempuranFoto: AP

Pakar politik dari Policy Research Institut di Islamabad, Rashid Khan, memperingatkan, bila pihak militer tidak mencapai keberhasilan,

“Kepercayan terhadap tentara akan lenyap. Dan ini akan mendorong meningkatnya aksi kelompok ekstremis. Itu akan merupakan pukulan berat dan serius terhadap kondisi keamanan di Pakistan. Dengan demikian bagi pihak militer, tidak ada pilihan lain, kecuali meraih keberhasilan dalam menumpas kelompok ekstremis di bagian selatan Warizistan,” demikian dikkatakan Rashid Khan.

Kemungkinan baru, dalam waktu beberapa bulan akan diketahui keberhasilan dari operasi militer yang dilancarkan, di wilayah yang merupakan kubu kelompok Taliban. Setiap gua, bukit atau hutan di wilayah tersebut dikenal kelompok Taliban. Ini menyebabkan kesulitan dalam melancarkan operasi militer di wilayah tersebut.

Juru bicara militer Athar Abbas mengatakan, “Serangannya baru dimulai, dan terlalu pagi untuk memgambil kesimpulan. Tapi secara tradisional mereka merupakan pejuang yang ulet.”

Seperti halnya hasil operasi militer, juga tidak diketahui bagaimana nasib warga yang tidak terlibat. Serangan darat secara besar -besaran itu telah direncanakan sejak beberapa bulan lalu. Sekitar 200 ribu sampai 300 ribu warga sipil telah diungsikan ke tempat yang aman. Sejak beberapa hari lalu, kembali puluhan ribu warga melarikan diri. Seorang guru dengan lima anggota keluarganya, mengungkapkan, „Perang ini ditujukan terhadap manusia. Anggota kelompok Taliban terjamin keamanannya, karena berada di dalam bunker. Aksi pemboman yang dilakukan pihak militer menewaskan warga biasa. Menembaki sebuah restoran, yang didalamnya tak terdapat seorangpun anggota Taliban.”

Sehari setelah dilancarkannya operasi militer, banyak pengungsi yang melampiaskan kekecewaannya dengan mengadakan aksi protes. Mereka mencatatkan diri di pos pemeriksaan tertentu. Dan menunggu bantuan yang tak kunjung tiba. Para pengungsi menyerukan nama Hakimullah Mehsud, pimpinan kelompok Taliban, yang diperangi militer di bagian selatan Warizistan. Ini merupakan sebuah aksi provokasi. Tapi mayoritas warga Pakistan mendukung operasi militer yang dilakukan. Dukungan ini semakin jelas setelah dilancarkan operasi militer di lembah Swat, beberapa bulan lalu.

"Ketika mengetahui bahwa Taliban menentang demokrasi dan sistem hukum dan secara terbuka tidak menerima konstitusi Pakistan, membuat kemarahan dikalangan rakyat. Ini merupakan perubahan sikap, mereka menentang Taliban dan kelompok militan,“ ungkap Rashid Khan.

Ibukota Pakistan, Islamabad, di pekan belakangan tidak luput dari serangan kelompok ekstremis. Juga komplek universitas menjadi sasaran serangan kelompok Taliban yang bertujuan menyebarkan ketakutan di kalangan warga. Selama militer melancarkan aksinya, maka serangan bom akan terus berlanjut. Demikian pesan yang disampaikan kelompok Taliban. Serangan darat secara besar-besaran yang dilakukan tentara Pakistan dilakukan pada waktu yang tepat. Meskipun demikian, semuanya mengetahui bahwa aliansi anti kelompok ekstremis ini dengan cepat akan goyah. Tidak hanya tentara yang mengalami kerugian besar di bagian selatan Warizistan.

Kai Küstner/Asril Ridwan

Editor: Dyan Kostermanns