1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Palestina Ancam Keluar dari Perundingan

11 Maret 2010

Rencana Israel untuk membangun 1.600 unit rumah di Yerusalem Timur membuat banyak pihak berang. Palestina mengancam akan menarik diri dari perundingan damai yang dimediasi Amerika Serikat.

https://p.dw.com/p/MPlD
Komplek pemukiman Yahhudi yang telah dibangun Israel di YerusalemFoto: AP

Palestina dan Israel pekan ini sepakat untuk melanjutkan perundingan tidak langsung melalui mediator Amerika Serikat. Namun Palestina mengatakan, rencana Israel untuk membangun 1600 unit rumah bagi pemukim Yahudi menyulitkan mereka untuk kembali ke meja perundingan.

Juru runding Palestina Saeb Erekat mengatakan, pihaknya meminta Washington untuk menekan Israel membatalkan rencana tersebut. Palestina menunggu jawaban Amerika sebelum memutuskan akan melanjutkan perundingan dengan Israel atau tidak. Wakil prsiden AS Joe Biden yang tengah berkunjung ke Timur Tengah diharapkan memberi keterangan hari Kamis ini (11/03).

Rencana pembangunan yang memicu kritik keras Amerika itu diumumkan Kementrian Dalam Negeri Israel hari Selasa (09/03), saat kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden dii Israel.

Menurut kantor perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu telah menyampaikan penyesalan kepada Biden atas pemilihan waktu yang tidak tepat oleh Kementrian Dalam Negeri. Ia mengindikasikan tidak menyadari pengumuman tersebut. Netanyahu memanggil Menteri Dalam Negeri Eli Yishai hari Rabu (11/03) untuk mengekspresikan ketidaksukaannya. Mengingat ketidaksepakatan antara Israel dan AS megenenai pembangunan pemukiman di Yerusalem, tidak ada gunanya memproses lebih lanjut rencana itu pekan ini, kata Nentanyahu. Ia juga mengatakan kepada Biden, proses persetujuan akhir akan memakan waktu setahun lebih dan akan makan waktu beberapa tahun sampai pembangunan dimulai.

Pengumuman itu mempermalukan Joe Biden dan mengancam gagalnya upaya AS menghidupkan kembali perundingan damai di Timur Tengah. Biden mengkritik keras Israel secara terbuka di Ramallah, saat bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas dan pemimpin Palestina lainnya.

Kamis (11/03), Wakil Presiden AS Biden mencoba meredakan ketegangan dengan Israel. Ia menutup kunjungannya dengan kata-kata hangat bahwa AS tidak punya teman yang lebih baik daripada Israel. Namun ia juga mendesak Israel untuk melakukan upaya serius guna mencapai perdamaian dengan Palestina. Dalam pidatonya di Universitas Tel Aviv, Biden menyerukan agar perundingan Israel-Palestina tidak ditunda lagi.

Sebagaimana desakan Palestina, Biden mengatakan, Israel harus membatalkan proyek pemukiman Yahudi sebelum negosiasi bisa dimulai. Hal terpenting adalah bagaiamana agar perundingan bisa segera berlangsung dengan niat baik. Kita tidak bisa menunda, kata Biden, karena kaum ekstrimis akan memanfaatkannya.

AP/HP/dpa/rtr