1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pameran Entsorga - Sampah, Bisnis Miliaran

28 Oktober 2009

Entsorga merupakan pameran terbesar sedunia di bidang teknologi lingkungan dan pengolahan sampah serta limbah. Sekitar 800 pemamer dari 30 negara hadir dalam pameran yang digelar di kota Köln hingga 30 Oktober itu.

https://p.dw.com/p/KHen
Salah satu alat berat pengolah sampah yang dipamerkan dalam entsorga 2009Foto: Koelnmesse

Sektor teknologi lingkungan dan pengolahan sampah serta limbah juga tidak terhindar dari terpaan krisis keuangan dan ekonomi global. Indikasinya, tiga tahun lalu, jumlah peserta masih mencapai 900 pemamer. Matthias Raith ketua perhimpunan sektor ekonomi pengolahan sampah dan limbah Jerman-BDE mengungkapkan, “Jika tidak ada api pasti tidak ada asap. Kami pembersih bidang industri dan perusahaan. Jika tidak ada yang diproduksi, kami juga tidak bekerja.“

Perusahaan-perusahaan anggota BDE terutama mengeluhkan merosot drastisnya apa yang disebut bahan baku sekunder, seperti kertas bekas, besi tua dan botol bekas. Dampak bagi perusahaan yang dilanda krisis juga amat dramatis, demikian keterangan BDE. Tahun 2009 ini, sektor pengolahan sampah dan limbah serta daur ulang di Jerman diperkirakan harus memutuskan hubungan kerja sekitar 25.000 karyawan atau sekitar 10 persen dari jumlah seluruh karyawan di sektor ini.

Walaupun begitu, pameran pengolahan sampah dan limbah di Köln tidak terbawa situasi suram, terutama karena perubahan sikap di sektor tersebut. Para pengusaha di bidang pengolahan sampah kini memandang dirinya sebagai pemasok bahan baku, dengan harapan masa depan cukup cerah.

Pameran untuk teknik lingkungan dan sektor daur ulang sampah dan limbah Entsorga di Köln, menawarkan tema yang luas, seperti energi dari sampah atau apa yang disebut “Urban Mining“ yakni daur ulang bahan baku dari sampah perkotaan dan industri. Menimbang volume sampah global yang mencapai 12 milyar ton per tahunnya, terlihat bahwa sektor ekonomi daur ulang dan pengolahan sampah serta limbah merupakan pasar raksasa.

Monika Lohmüller/Agus Setiawan

Editor: Yuniman Farid