050411 Elfenbeinküste 2 Machtkampf

Tentara dari Presiden terpilih Ouattara merangsek maju ke ibukota, dan mereka bertempur dengan dukungan internasional. Pasukan penjaga perdamaian PBB di Pantai Gading, didukung militer Perancis, mengarahkan sasaran pada fasilias senjata berat Gbagbo dengan serangan helikopter, setelah sejumlah warga sipil tewas dalam tembak menembak, beberapa hari terakhir. Serangan dipusatkan di pangkalan militer di ibukota Abidjan, tapi juga ke peluncur roket yang lokasinya sangat dekat ke kediaman Gbagbo.

Juru bicara pemerintahan Outtara mengatakan, Senin malam (04/04), pasukannya, yang berada di ibukota sejak Kamis malam (31/03), berhasil merebut kediaman Gbagbo. Namun sumber militer pro-Gbagbo membantah klaim itu. Saling bantah juga terjadi di tataran diplomatik. utusan Ouattara untuk Paris mengatakan hari Selasa (05/04), bahwa ia percaya Gbagbo berada dalam proses menegosiasikan penyerahan dirinya. Tetapi penasehar Gbagbo, juga di Paris, membantah dan mengatakan Gbagbo tetap berada di kediamannya dan tidak akan mengalah.

Di istana kepresidenan, Gbagbo juga nmembangun kubu perlindungan. Sudah berhari-hari gedung itu dijaga oleh para pendukungnya. Di stasiun televisi pemerintah, Gbagbo setidaknya tampil dengan keyakinan akan menang. Dimana persisnya ia berada saat ini, tidak jelas.

Pertempuran di negara penghasil biji coklat itu mendorong turun harga coklat, Selasa (05/04). Di dalam negeri, situasi rakyat, terutama di Abidjan, kembali kritis. Saat ini sudah terjadi kelangkaan bahan pangan. "Saya sudah mendatangi semua pasar pagi ini tetapi tak ada apapun yang bisa dibeli. Dan para pedagang memanfaatkan situasi ini untuk menaikkan harga semua barang," keluh seorang perempuan penduduk Abidjan.

Satu juta warga Pantai Gading mengungsi untuk menghindari perang saudara. Namun negara-negara tetangga, Liberia misalnya, juga tengah menghadapi krisis kemanusiaan. Para pendatang baru dari Pantai Gading hanya akan memperburuk situasi di sana.

Komisaris Tinggi PBB Urusan pengungsi, Antonio Guterres, memperingatkan, konflik politik di Pantai Gading dapat mendestabilisasi seluruh kawasan Afrika Barat dan telah membangkitkan ketegangan etnis baru yang dapat berkepanjangan.

Anja Brockmann/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid