1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Papua Kewalahan Perangi Infeksi AIDS

1 Desember 2015

Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Papua termasuk yang terparah di Indonesia. Pemerintah dinilai tidak cukup gigih memerangi virus mematikan itu. Penduduk dibiarkan menyelesaikan masalahnya sendiri.

https://p.dw.com/p/1HFB4
Symbolbild HIV Medikamente Therapie UN
Foto: picture-alliance/dpa/L.Bo Bo

Sehari-hari Adina lebih banyak menghabiskan waktu berbaring di kasur berbalut selimut. Tubuhnya ringkih dihantam penyakit AIDS. Ia adalah satu dari banyak kasus infeksi AIDS yang menyapu surga di ufuk timur Indonesia, Papua.

Remaja putri berusia 15 tahun itu terinfeksi virus AIDS setelah berhubungan badan dengan pacarnya. Ia termasuk 10 pasien yang mendapat pengobatan gratis di sebuah hostel milik Agustinus Adil, seorang pendeta Katholik.

Pasien Agustinus tidak cuma orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Sebagian masih terlihat bugar dan mampu berjalan, tapi yang lain terbebat di kasur dengan badan yang kurus dan hampir buta.

Beberapa melanjutkan hidup di hostel desa Waena itu setelah diusir oleh keluarga lantaran mengidap penyakit HIV/AIDS. Betapapun juga, AIDS masih menyimpan segudang stigma di timur Indonesia itu.

Menyambut Hari AIDS Sedunia pemerintah dikiritik lantaran tidak serius memerangi AIDS di Papua. Selain itu fasilitas kesehatan yang kecil dan dibiayai dari kantong pribadi seperti Hostel Waena tidak akan mampu meredam wabah yang sedang mendekap Papua.

"Pendekatan untuk memerangi penyebaran HIV sudah ketinggalan zaman," kata Aditya Wardhana, aktivis Koalisi Indonesia AIDS. Menurutnya upaya pemerintah selama ini terkonsentrasi pada pekerja seks komersil. Padahal AIDS telah menyebar ke hampir semua lapisan masyarakat di Papua.

Virus yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia itu kebanyakan menyebar lewat praktik seks tidak sehat di Papua yang dilakukan tanpa kondom dan berpusat di lokalisasi di kota-kota besar.

Menurut data Kementrian Kesehatan, saat ini sekitar penyebaran HIV telah mencapai 2,3 persen dari populasi Papua, jauh lebih tingggi jika dibandingkan rata-rata nasional yang berada di kisaran 0,45%.

Angka penyebaran HIV di dunia berkurang sebanyak 35% dalam 15 tahun terakhir, menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa. Tapi di Papua sebaliknya angka pengidap AIDS tidak banyak mengalami penurunan.

Data terakhir yang dimiliki pemerintah menujukkan sebanyak 18.000 penduduk Papua diklaim mengidap penyakit HIV/AIDS. Aktivis meyakini angka yang tidak dilaporkan lebih banyak lagi.

rzn/yf (afp)