1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Parlemen Baru Jerman Gelar Sidang Pertama

22 Oktober 2013

Bundestag hasil pemilu 2013 untuk pertama kali bersidang. Agendanya memilih Ketua Parlemen dan wakil-wakilnya dan membubarkan pemerintah lama.

https://p.dw.com/p/1A3ta
Foto: picture-alliance/dpa

631 anggota parlemen hasil pemilu untuk pertama kali bersidang hari Selasa (22/10/13). Seperti biasa, sidang akan dipimpin oleh anggota parlemen tertua, yaitu anggota CDU Heinz Riesenhuber yang berusia 77 tahun. Riesenhuber memimpin sidang sampai terpilih Ketua Parlemen yang baru.

Norbert Lammert (CDU) yang saat ini menjadi Ketua Parlemen akan dipilih lagi untuk mengisi jabatan itu. Sidang pertama Bundestag digelar saat SPD dan CDU/CSU sepakat untuk melakukan perundingan formal membentuk pemerintahan dalam sebuah "koalisi besar".

Pembagian kursi di parlemen yang baru adalah: CDU/CSU 311 kursi, SPD 193 kursi, Die Linke (Partai Kiri) 64 kursi dan Partai Hijau (Die Grünen) 63 kursi. 230 orang merupakan wajah baru di parlemen, sedangkan 401 orang adalah anggota parlemen yang terpilih kembali.

Masa Legislatur Resmi Berakhir

Sidang pertama Bundestag secara resmi akan membubarkan pemerintahan koalisi CDU/CSU dan FDP. Tapi kanselir Angela Merkel dan semua anggota kabinetnya tetap akan melaksanakan tugas-tugas mereka, sampai terbentuk pemerintahan yang baru, sehingga tidak terjadi vakum kekuasaan selama masa transisi. CDU/CSU sebenarnya ingin melanjutkan koalisi dengan FDP, tapi dalam pemilu 22 September lalu, FDP gagal menembus batas 5 persen suara dan tersingkir dari Bundestag.

Pemerintahan baru yang merupakan koasisi CDU/CSU dan SPD diharapkan bisa terbentuk bulan Desember mendatang. Jika terbentuk, pemerintahan koalisi akan menguasai sekitar 80 persen kursi di parlemen. Pihak oposisi hanya akan terdiri dari Partai Hijau (Die Grünen) dan Partai Kiri (Die Linke).

CDU/CSU dan SPD berjanji, tetap akan menghormati hak-hak oposisi dan memberi oposisi keleluasaan yang lebih besar untuk membentuk Komisi Pemeriksa. Menurut undang-undang, Komisi Pemeriksa baru bisa dibentuk jika ada dukungan dari 25 persen suara di parlemen.

631 anggota parlemen yang baru terdiri dari 402 pria dan 229 wanita. Berarti ada 36,3 persen anggota parlemen wanita. Ini merupakan kenaikan yang signifikan. Tahun 1949, hanya ada 7 persen anggota parlemen wanita di Bundestag. Anggota parlemen berlatar belakang migran ada 34 orang.

hp/vlz (dpa, rtr)