1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Parlemen Periksa Kegagalan Euro Hawk

Nina Werkhäuser22 Juli 2013

Pesawat tanpa awak Euro Hawk gagal mendapat ijin terbang. Menteri Pertahanan Jerman dikritik karena dianggap memberi keterangan tidak benar.

https://p.dw.com/p/19BdH
Euro Hawk is seen during the aircraft's first flight on June 29, 2010 near Edwards Air Force Bace, United States.
Euro Hawk 2010Foto: EADS/Getty Images

Gagalnya proyek Euro Hawk akhirnya diperiksa oleh komisi parlemen. 17 saksi akan diundang untuk memberi keterangan, termasuk Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere.

Ini adalah krisis terbesar yang dihadapi de Maiziere. Ia harus menjelaskan mengapa begitu banyak dana terbuang percuma. Kementerian Pertahanan sudah mengeluarkan 600 juta Euro dalam proyek itu. Tapi Euro Hawk tidak mendapat ijin terbang di Jerman.

Membela Diri

Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere menghentikan proyek Euro Hawk bulan Mei lalu. Banyak pihak menganggap, ini terlalu terlambat. Tapi de Maiziere membela diri dan mengatakan, ia selama ini mendapat informasi dari bawahannya, bahwa masalah Euro Hawk bisa diatasi. Setelah tahu bahwa Euro Hawk punya masalah besar, ia langsung mengambil keputusan untuk menghentikan proyek tersebut.

Kalangan oposisi dsi parlemen Jerman Bundestag, SPD, Partai Hijau dan Partai Kiri bersikeras, keputusan de Maiziere terlalu terlambat. Jutaan dana sudah dihabiskan untuk proyek yang gagal ini. De Maiziere juga dituduh memberi keterangan tidak benar. Ia sebelumnya sudah tahu, kalau Euro Hawk menghadapi kesulitan besar.

Kalangan oposisi menuntut dibentuk Komisi Pemeriksa untuk kasus ini. Parlemen akhirnya memutuskan, Komisi Pertahanan ditugaskan mengusut kasus tersebut mulai 22 sampai 31 Juli. Pengamat politik menilai, sidang Komisi Pertahanan akan diwarnai retorika kampanye menjelang pemilu parlemen Jerman 22 September mendatang.

Prosedur Cepat

Komisi Pertahanan merencanakan akan mendengar 19 saksi. Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere dan dua wakilnya akan diundang, selain itu dua mantan menteri pertahanan dan wakil-wakil dari perusahaan yang terlibat. Semuanya akan dilaksanakan dalam enam hari persidangan.

Menurut agenda itu, setiap hari akan didengar paling sedikit tiga saksi. Berarti sidang bisa berlangsung sampai larut malam. Padahal materinya cukup kompleks karena menyangkut proyek militer dan pesawat mutakhir tanpa awak. Biasanya, pemeriksanaan kasus seperi itu memakan waktu berbulan-bulan.

Koalisi pemerintahan CDU/CSU dan FDP beranggapan, pemeriksaan di parlemen hanya menjadi manuver oposisi menjelang pemilu. Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere mengakui, Kementerian Pertahanan memang "tidak cukup teliti" memeriksa kasus ini. Ia juga mengakui, seharusnya bisa bereaksi lebih cepat. Tapi ia tidak mendapat informasi yang cukup. Beberapa politisi oposisi menuntut de Maiziere mengundurkan diri, karena dianggap tidak mampu memimpin Kementerian Pertahanan.