1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Parlemen Yunani Setujui Paket Penghematan

29 Juni 2011

Di bawah tekanan Uni Eropa dan aksi protes di Athena, anggota parlemen menyetujui program penghematan berikutnya di Yunani. Negara ini bergantung pada keputusan parlemen akan kelangsungannya.

https://p.dw.com/p/11m6C
A protester waves a Greek flag in front of riot police at Syntagma square in front of the Greek Parliament in central Athens Wednesday, June 29, 2011. Greek deputies are to vote Wednesday on a deeply unpopular austerity bill that has provoked days of rioting in the streets of Athens, with the result of the vote determining whether the country can avoid a potentially disastrous default in the coming weeks. (Foto:Kostas Tsironis/AP/dapd)
Foto: AP

Saat ribuan demonstran melakukan aksi protes di luar gedung parlemen, perdana menteri Yunani Giorgos Papandreou dan pemerintahnya bisa bernapas lega. Parlemen menyetujui paket penghematan yang diperdebatkan. Ketua parlemen Filippos Petsalnikos mengumumkannya Rabu sore (29/6) waktu setempat.

155 suara setuju, 138 suara menolaknya. Hanya satu anggota fraksi partai pemerintah PASOK yang menolak program tersebut. Hasil ini membuka jalan untuk pengambilan suara kedua yang memutuskan rancangan undang-undang terpisah yang membolehkan patokan anggaran individu dan pembentukan agen privatisasi. Kedua program ini harus lolos di parlemen, agar ada kelanjutan bantuan milyaran Euro dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional IMF. Sebelumnya, kedua lembaga ini telah menegaskan hanya akan mencairkan dana bantuan jika parlemen Yunani menyetujuinya. Ini diungkit kembali oleh Perdana Menteri Papandreou dalam debat menjelang pengambilan suara. "Tidak ada 'Plan B' bagi Yunani. Setidaknya pilihan yang positif bagi Yunani. Jika kita hari ini memutuskan, bahwa negara kita ambruk, maka Uni Eropa tidak akan menolong kita. Mereka akan menyelamatkan diri sendiri. Kemudian juru sita akan datang."

Warga Yunani harus melewati masa-masa sulit. Paket penghematan mencapai nilai 78 milyar Euro dan ini harus diemban oleh warga Yunani yang hanya berjumlah sektiar 11 juta. Pajak kendaraan dan gas bumi akan dinaikkan. Kunjungan ke restoran di Yunani juga akan lebih mahal, karena pajak pertambahan nilai juga bertambah. Selain itu, di dinas pemerintahan kelak 10 pegawai harus pensiun terlebih dahulu sebelum orang baru bisa dipekerjakan.

Selain itu pemerintah ingin menjual milik negara dan saham di perusahaan senilai 50 milyar Euro. Seperti, 16 persen saham perusahaan telekomunikasi Yunani OTE. Setidaknya 10 persen akan dibeli perusahaan telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom. Banyak pegawai OTE yang kini takut kehilangan pekerjaan mereka. "Deutsche Telekom memecat pegawai dari semua perusahaan yang mereka beli di kawasan Balkan. Karena itu, kami hari ini sengaja datang dari Thessalonika untuk memprotesnya." Demikian dikatakan seorang demonstran.

Demonstrasi bisa terlihat di jalanan Athena. Ketika reaksi positif diberikan dari luar negeri bagi keputusan parlemen, para demonstran terus mengekspresikan kemarahan mereka. Di luar gedung parlemen, situasinya seperti zona pertempuran. Bentrokan terjadi antara remaja yang menggunakan topeng, dan polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata. Polisi juga terlihat menyerang demonstran yang menjalankan protes dengan damai, yang menduduki kawasan di depan gedung parlemen selama beberapa minggu terakhir. Petugas medis di lokasi mengatakan lebih dari 500 orang membutuhkan pengobatan. Kebanyakan mengalami masalah jantung dan pernapasan, sementara yang lain karena terkena pukulan di kepala.

Steffen Wurzel / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Marjory Linardy