1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anti Eropa di Inggris Makin Kuat

24 April 2014

Partai UKIP di Inggris menggalang kampanye anti imigran menjelang pemilu Eropa 2014. Gerakan anti Eropa makin kuat, sebagian besar pemilih Inggris makin kritis terhadap Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/1BnKG
Foto: Getty Images

Partai nasionalis kanan Inggris, UKIP minggu ini memulai kampanye pemilu Eropa dengan memasang poster-poster menolak Uni Eropa. Banyak juga poster yang memakai slogan-slogan dan retorika anti imigran.

Menurut jajak pendapat, UKIP bisa masuk ke peringkat dua besar dalam pemilu Eropa bulan Mei mendatang, di belakang Partai Buruh. Sedangkan Partai Konservatif di bawah pimpinan PM David Cameron hanya menduduki posisi ketiga.

Pimpinan UKIP Nigel Farage berharap, partainya bisa menarik lebih banyak pemilih sehingga mampu muncul sebagai partai terkuat dalam pemilu Eropa. Ia menambahkan, keberhasilan UKIP akan menyebabkan "gempa bumi politik" di Inggris.

Anti Eropa

UKIP sampai saat ini berhasil menjaring para pemilih yang makin kecewa dengan pemerintah Inggris dan politik Uni Eropa. Selama ini, panggung politik Inggris dikuasai oleh tiga partai besar, Partai Konservatif pimpinan David Cameron, Partai Buruh pimpinan Gordon Brown dan Partai Liberal Demokrat pimpinan Nick Clegg. Pemerintahan saat ini adalah koalisi antara Partai Konervatif dan Partai Liberal Demokrat.

UKIP menuntut agar Inggris keluar dari Uni Eropa dan mengakhiri politik "pintu terbuka" terhadap para imigran, terutama yang berasal dari negara-negara Uni Eropa. Menurut jajak pendapat terakhir, isu imigrasi memang merupakan salah satu isu penting bagi pemilih.

PM Inggris David Cameron berjanji untuk menggelar referendum tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa, jika partainya bisa memenangkan pemilu parlemen tahun depan. Tapi hal itu ditolak oleh Partai Liberal Demokrat, mitra koalisinya saat ini. Juga Partai Buruh yang beroposisi menolak gagasan referendum.

Kampanye anti imigran

Mike Gapes dari Partai Buruh mengecam kampanye UKIP sebagai kampanye "rasis". "Kampanye UKIP adalah kampanye rasis yang sengaja mengangkat xenophobia untuk menjaring suara melawan para imigran yang hidup dan bekerja di negara ini", tulis Gapes di situs internetnya.

Tapi ketua UKIP Nigel Farage, yang menikah dengan seorang warga Jerman, menolak tuduhan itu. Ia mengatakan, UKIP mengeritik banjirnya pendatang asing dari Eropa yang menyebabkan tingkat gaji turun dan pengangguran di kalangan remaja meningkat.

Salah satu poster UKIP menyebutkan, "26 juta orang di Eropa sedang mencari kerja. Lapangan kerja siapa yang mereka kejar?" Farage mengatakan, UKIP adalah partai politik yang "non sektarian dan non rasis". Poster-poster kampanye UKIP hanya "mencerminkan realita" di Inggris.

UKIP menerangkan, jumlah anggotanya saat ini sudah mencapai 36.000 orang dan masih banyak permohonan yang masuk. Partai ini belum pernah memenangkan kursi dalam pemilu parlemen di Inggris, tapi mungkin punya peluang besar dalam pemilu berikutnya yang akan diselenggarakan tahun 2015.

hp/rn (rtr, afp, dpa)