1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partikel Hantu dari Luar Angkasa

Frank Grotelüschen20 Desember 2013

Sebuah detektor raksasa di Kutub Selatan berhasil "menangkap" partikel langka, Neutrino Kosmis - dan dengan begitu membuka pintu menuju metode baru observasi langit.

https://p.dw.com/p/1Ae9R
Foto: IceCube/NSF

Dari semua partikel dasar yang tersebar di alam semesta, Neutrino termasuk yang paling unik dan langka. Pasalnya partikel yang memiliki massa sangat kecil ini bisa menembus materi tanpa menunjukkan reaksi apapun. Artinya jutaan Neutrino bisa terbang menembus tubuh kita saat ini tanpa disadari. Kendati begitu para ilmuwan berusaha memanfaatkan partikel ini untuk menciptakan generasi baru teleskop.

Terobosan terbesar muncul dalam bentuk eksperimen di lokasi yang paling ganas di dunia, Kutub Selatan. Di sana para ilmuwan mengubur detektor "IceCube" ke dalam es abadi antartika. Perangkat raksasa itu untuk pertamakalinya mampu mendeteksi Neutrino yang datang dari luar angkasa - dan dengan begitu membuktikan ampuhnya teleskop Neutrino.

"IceCube" selesai dirangkai 2010 silam. Untuk menguburnya, para ilmuwan menggunakan bor air panas dan membuat 86 lubang yang masing-masing sedalam 2,5 kilometer. Sebuah benang logam diletakkan di setiap lubang. Padanya bergantung bola kaca sebesar bola basket. Lebih dari 5000 bola kaca semacam itu tersebar di dalam es dan berfungsi sebagai sensor cahaya. Bola-bola itu menangkap sinyal Neutrino yang secara tidak sengaja "terperangkap" di dalam es abadi Antartika.

Kilatan cahaya langka

"Karena wujudnya yang menyerupai hantu, Neutrino bisa melewati detektor-detektor kami tanpa meninggalkan jejak," kata Christian Spiering, fisikawan di Pusat Penelitian DESY di Berlin. Spiering termasuk satu dari 250 ilmuwan yang bekerja untuk IceCube. "Kadang-kadang saja, dan ini tergolong langka, bahwa partikel itu menyentuh salah satu inti atom." Dalam kasus itu akan tercipta kilatan cahaya biru yang ditangkap oleh bola kaca.

Dengan cara ini IceCube sejak 2010 mampu mendeteksi lebih dari 100.000 Neutrino. Perkaranya adalah, Neutrino ini berasal dari atmosfer bumi. Partikel itu tercipta karena atmosfer bumi dibombardir oleh radiasi kosmis dari luar angkasa.

"Sebenarnya kami memburu jenis lain Neutrino," kata Spiering. "Partikel yang tidak tercipta di atmosfer bumi, melainkan datang dari tempat yang sangat jauh di luar angkasa."

28 saksi mata

"Neutrino Kosmis," begitulah para ilmuwan membaptis partikel hantu tersebut. Partikel spesial itu tercipta melalui kejadian esktrem, seperti misalnya ketika lubang hitam menyedot materi dalam jumlah besar di sekelilingnya. Atau ketika sebuah bintang besar meregang nyawa dan mati dalam ledakan raksasa alias Supernova.

Jika ilmuwan berhasil mendeteksi Neutrino yang terbentuk pada peristiwa kosmis semacam itu, ilmu pengetahuan bisa mendapat informasi baru mengenai lubang hitam dan Supernova. Pengetahuan semacam itu tidak mungkin didapat dengan teknologi teleskop yang ada saat ini.

Kini IceCube berhasil mendeteksi Neutrino Kosmis, 28 seluruhnya - sebuah terobosan yang sejak lama sudah dinanti para ilmuwan, "dengan ini kita membuka jendela pengamatan baru terhadap alam semesta," kata Christian Spiering.

Para ilmuwan masih harus menganalisa data dan informasi yang didapat dari partikel-partikel tersebut. Sejauh ini ada dugaan, kebanyakan Neutrino yang menghampiri bumi berasal dari jantung galaksi Bima Sakti, alias dari rasi bintang Sagitarius A, di mana terdapat lubang hitam raksasa, tapi "untuk memastikannya kita masih harus mengumpulkan data selama satu atau dua tahun lagi," sanggah Spiering.

Hochenergie-Neutrino-Observatorium IceCube
Fasilitas Observasi Neutrino -IceCube di Kutub SelatanFoto: CC BY-SA 3.0/Amble