1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Paul Spiegel, Seorang Tokoh Besar Menutup Usia

2 Mei 2006

Bagi Paul Spiegel pertemuannya dengan Sri Paus Benediktus XVI merupakan saat yang paling berkesan dalam hidupnya, terutama karena pertemuan tersebut diselenggarakan di sebuah sinagoga di kota Köln.

https://p.dw.com/p/CJdI
Paul Spiegel meninggal dunia
Paul Spiegel meninggal duniaFoto: picture-alliance/dpa

“Selama mendengarkan Sri Paus, dalam benak saya, sekilas terbayang kepulangan saya ke Jerman pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II berakhir. Saat itu saya berpikir, tidak mungkin umat Yahudi bisa hidup di Jerman. Namun – sebelumnya saya tidak berani membayangkannya - 60 tahun kemudian, tahun 2005, di sinagoga ini, saya berhadapan dengan Sri Paus. Beliau mengajak, bersama-sama untuk menempuh masa depan. Terutama saya sangat terharu, waktu beliau menyebutkan sejumlah kebersamaan kedua agama kita. Saking bahagiamya mendengarkan perkataan Sri Paus itu, saya sangat emosional. “

Kemudian Paul Spiegel melanjutkan:

“Mewakili segenap umat Yahudi di Jerman, saya haturkan rasa terima kasih kepada Sri Paus, beliau telah menyempatkan diri untuk bertemu dengan kami dan semua kebaikan lainnya. Kemudian saya katakan, alangkah bahagianya saya, jika diberikan kesempatan untuk bertemu kembali. Lalu Sri Paus menanggapi permintaan saya, beliau mengatakan: tidak lama lagi kita akan bertemu kembali.”

Sangat disayangkan, harapan Spiegel untuk bertemu dengan Sri Paus Benediktus untuk kedua kalinya tidak terpenuhi.

Setelah lama berkecimpung di bidang jurnalisme, pada tahun 2000 Paul Spiegel mengambil alih Kepresidenan Dewan Umat Yahudi di Jerman. Sebelumnya, ia sempat mengutarakan keraguannya pada sistem demokrasi Jerman, karena masih terjadi sejumlah aksi kekerasan yang dilancarkan pada umat Yahudi. Namun, setelahnya berupaya keras untuk memberikan gambaran lain tentang masyarakat Yahudi di Jerman, negara yang memiliki sejarah hitam di masa Perang Dunia Ke-2. Paul Spiegel pernah berkata, suatu saat umat Yahudi di Jerman dapat kembali hidup normal.

Seorang tokoh besar telah meninggal dunia, demikian yang tertara sebagai judul utama berbagai harian Jerman. Ternyata perasaan ini dimiliki oleh sejumlah tokoh penting lainnya, terutama orang-orang yang mendukung segala perjuangan Paul Spiegel menjembatani hidup umat Yahudi dengan masyarakat Jerman lainnya. Kanselir Jerman Angela Merkel menggambarkan Paul Spiegel sebagai sosok besar, yang mengerahkan segenap tenaganya untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi umat Yahudi di Jerman. Di saat yang lainnya membisu, ia berani untuk menegur. Sementara Ketua Keuskupan Jerman Karl Lehmann menilai, Spiegel sebagai orang yang sangat terbuka dan bertoleransi besar. Jerman telah kehilangan seorang pembangun jembatan antar umat Kristen dengan umat Yahudi.