1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Dikritik Tidak Transparan

22 Juli 2010

Tim pembantu Sekretaris Jenderal PBB hari Rabu (22/07) berusaha keras membatasi dampak negatif akibat kritik keras yang disampaikan auditor Inga-Britt Ahlenius.

https://p.dw.com/p/ORY2
Sekjen PBB Ban Ki MoonFoto: picture-alliance/dpa

Tidak transparan, tidak ada akuntabilitas dan tidak ada pembagian tanggungjawab yang jelas. Kritik terhadap Sekjen PBB Ban Ki Moon lebih keras daripada biasanya dan tercantum dalam laporan akhir kantor pemeriksaan internal, OIOS. Inga-Britt Ahlenius, mantan kepala OIOS yang masa jabatannya berakhir Jumat lalu (16/07), menuding, bahwa dibawah kepemimpinan Ban Ki Moon, PBB berada dalam proses keruntuhan dan akan menjadi tidak relevan. Ahlenius juga mengatakan, sejumlah tindakan Ban Ki Moon telah melemahkan indepedensi OIOS. Misalnya, dengan menjalankan investigasi sendiri dalam kasus-kasus dugaan korupsi yang tengah diperiksa oleh OIOS.

Kritik Tidak pada Tempatnya

Sementara Ban Ki Moon dalam perjalanan pulang dari Kabul, Afghanistan, tim pembantu Sekretaris Jenderal PBB di New York mengatakan, kritik Ahlenius tidak adil. Juru bicara PBB Martin Nesirky, hari Rabu (22/07), mengatakan, kritik yang konstruktif selalu disambut baik dan amat penting untuk mendorong maju sebuah organisasi seperti PBB. Namun menurut dia dalam laporan Inga-Britt Ahlenius terdapat sejumlah hal yang tidak tepat dan diinterpretasikan secara salah.

Jubir PBB Martin Nesirky juga membela kepemimpinan Ban Ki Moon dalam sejumlah isu global. Ia tegaskan, boss-nya juga telah memperbaiki akuntabilitas dan transparansi dalam tubuh PBB, sesuai janjinya ketika mengambil alih dari Kofi Annan pada awal 2007.

Akibat Ditolaknya Lamaran Calon Pengganti?

Sementara itu, meski mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi, sejumlah diplomat negara Barat juga menilai kritik Ahlenius terlalu pibadi, kelewatan dan tidak produktif. Disebutkan, benturan antara Ban Ki Moon dan Inga-Britt Ahlenius berawal ketika Sekjen PBB itu menolak lamaran Robert Appleton, calon yang diusung oleh Ahlenius untuk menggantikannya di OIOS.

Appleton adalah seorang jaksa Amerika Serikat yang pernah memimpin tim pemeriksa logistik OIOS, dan berhasil membongkar sejumlah tindak korupsi dalam pelaksanaan misi-misi perdamaian PBB. Tim yang kemudian ditarik mandatnya pada tahun 2008, dibentuk setelah merebak skandal korupsi dalam program "minyak untuk pangan" yang pernah dilancarkan PBB di Irak.

Penunjukan Appleton, ditentang oleh sejumlah negara berkembang serta Rusia, yang disebutkan menekan Ban Ki Moon untuk menolak usulan Ahlenius itu. Sejumlah diplomat negara Barat menilai, kritik Ahlenius yang berlebihan dan terlalu pribadi itu justru melemahkan argumen Ahlenius mengenai masalah itu. Kritik Ahlenius datang pada saat staf pembantu Sekjen PBB tengah mempertimbangkan peluang Ban Ki Moon untuk menjalankan masa jabatan ke dua. Dan ini bukan kritik yang pertama terhadap prestasi kerja Sekjen PBB itu.

rtr/afp/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk