1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Kirim Utusan Khusus ke Pakistan

5 Agustus 2010

Bencana banjir di Pakistan bertambah parah. Empat juta warga diberitakan telah terkena dampak dari bencana tersebut.

https://p.dw.com/p/OcYH
Korban selamat berusaha untuk meninggalkan lokasi banjirFoto: AP

Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki Moon menugaskan utusan khusus PBB Jean-Maurice Ripert ke Pakistan untuk memobilisasi bantuan internasional dan menegaskan kebutuhan korban banjir yang segera diperlukan. Ripert, mantan duta besar Perancis bagi PBB, tiba di Pakistan Kamis (05/08). Ia akan meninjau wilayah di barat laut yang terkena bencana.

Sebelumnya, PBB mengatakan, air minum bersih dan sarana sanitasi sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit diantara para korban banjir yang selamat. Ini dibenarkan oleh Josep Prior Tio dari organisasi bantuan Dokter Lintas Batas. "Kami berjuang untuk menyuplai air bersih bagi warga untuk menghindari terjadinya epidemi seperti kolera. Ini prioritas utama kami."

Mencegah Situasi Dimanfaatkan Kelompok Ekstrimis

Kampanye permohonan bantuan internasional yang digelar PBB telah mendapat sambutan. Salah satu negara yang menjanjikan jumlah besar adalah Amerika Serikat. Pengamat politik menganggap ini adalah usaha pemerintahan Barack Obama untuk memperbaiki citra mereka di mata warga Pakistan dan usaha untuk mencegah kelompok ekstrimis yang mungkin akan mencoba memanfaatkan situasi yang tengah kacau akibat banjir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menegaskan, "Kami telah bekerja keras dalam beberapa tahun berakhir untuk membangun hubungan baik dengan warga Pakistan. Dan situasi sekarang adalah bagian penting dari hubungan ini. Saling membantu di masa-masa sulit."

Bantuan Amerika Serikat telah dijanjikan oleh Clinton semenjak bencana banjir di Pakistan semakin parah. "Kami langsung menyatakan bantuan sebesar 10 juta Dollar. Pakar bantuan Amerika Serikat akan kirim langsung ke sana. Helikopter telah mengangkut ratusan korban banjir dan mengantarkan persediaan untuk situasi darurat, termasuk ratusan ribu makanan yang halal."

Upaya Bantuan Pemerintah Dikecam Lambat

Sementara bantuan dunia internasional berdatangan, pemerintah Pakistan dikecam warganya karena dianggap kurang tanggap dalam penanganan bencana. Rabu (04/08), Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani memerintahkan petugas untuk bekerja lebih cepat dalam mengerahkan bantuan. Menurut Gilani, 100 ribu warga telah berhasil diselamatkan dan bahan bantuan jumlahnya cukup bagi warga yang mengungsi. Ia juga mengatakan para menteri akan menyumbangkan satu bulan gaji mereka bagi korban bencana.

Namun, banyak warga yang mengatakan bahwa mereka tidak memperoleh bantuan dari pemerintah melainkan dari sesama warga Pakistan. Anggapan bahwa pemerintah Pakistan tidak melakukan apa-apa, juga muncul karena Presiden Asif Ali Zardari memilih untuk berkunjung ke Eropa ketimbang mengatasi kekacauan di negaranya. Ini semua dibantah oleh juru bicara pemerintah Pakistan Sohail Mansoor. "Kita akan melakukan semua yang diperlukan agar operasi penyelamat dan bantuan berjalan dengan mulus."

Vidi Legowo-Zipperer/afp/rtr

Editor: Hendra Pasuhuk