1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB: Korea Utara Pasok Komponen Senjata Kimia ke Suriah

28 Februari 2018

Korea Utara mengirim barang-barang yang digunakan untuk rudal balistik dan program senjata kimia ke Suriah dengan teknisi.

https://p.dw.com/p/2tRNm
Syrien Ost-Ghuta leere Raketenhülsen
Foto: Getty Images/AFP/H. Mohamed

Panel ahli PBB yang memantau sanksi terhadap Korea Utara mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikannya terhadap pengiriman rudal balistik, senjata konvensional dan komoditas , telah ditemukan lebih dari 40 pengiriman yang sebelumnya tidak dilaporkan ke Suriah antara tahun 2012 dan 2017.

Pernyataan itu disebutkan oleh negara anggota PBB yang tidak disebutkan namanya juga melaporkan bukti adanya penerimaan Suriah dan Myanmar terhadap sejumlah senjata konvensional dari Korea Utara, termasuk beberapa peluncur roket, selain sistem rudal balistik.

Associated Press melaporkan nilainya  hampir 200 juta dollar AS hanya dalam kurun sembilan bulan pada tahun lalu.

Digunakan di pinggiran Damaskus

AP memperoleh rincian dari laporan lebih dari 200 halaman, termasuk temuan panel terkait senjata kimia di Suriah. Amerika Serikat  dan negara-negara Barat lainnya menuduh Suriah menggunakan senjata kimia di wilayah yang dikuasai pemberontak termasuk baru-baru ini di pinggiran Damaskus, Ghouta timur.

Laporan tersebut ke Dewan Keamanan PBB yang diperkirakan oleh para diplomat akan diumumkan pada pertengahan Maret, termasuk rincian "bukti baru yang substansial" tentang hubungan Korea Utara dengan Suriah, yang sudah terjalin dari tahun 2008.

Pengiriman barang ke Suriah termasuk katup resistansi dan termometer untuk digunakan dalam program senjata kimia.

Bantahan Suriah

Informasi itu datang dari negara anggota lain yang juga melaporkan bahwa teknisi Korea Utara "terus beroperasi dengan senjata kimia dan fasilitas rudal di Barzeh, Adra dan Hama", demikian isi laporan itu.

Mengutip jawaban Suriah dalam panel tentang laporan tersebut: "Tidak ada perusahaan teknis Korut di Suriah dan orang-orang Korut yang berada di Suriahitu terbatas di bidang olahraga yang berada di bawah kontrak swasta untuk melatih olahragawan di bidang atletik dan senam."

Para ahli menambahkan bahwa mereka belum mendapatkan jawaban atas dokumen pendukung klaim ini dan daftar semua orang Korea Utara yang telah melakukan perjalanan ke Suriah.

Panel tersebut mengatakan pihaknya juga memeriksa pengiriman yang dilanggar oleh anggota negara bagian yang dikirim oleh perusahaan Cina, Cheng Tong Trading Co.Ltd ke perusahaan yang bermarkas di Damaskus pada tahun 2016 dan 2017.

Para ahli mengatakan 13 kontainer pengiriman diisi dengan "ubin tahan asam" seluas 5.000 meter persegi, cukup untuk sebuah proyek industri berskala besar.

Baca juga:


Dengan Nama Samaran, Kim Jong Un Gunakan Paspor Brasil untuk Dapatkan Visa Barat

Korea Utara Peroleh Pasokan bagi Program Nuklirnya lewat Berlin

Analisis menyimpulkan bahwa ubin "itu akan digunakan untuk aktivitas yang dilakukan pada suhu tinggi," kata panel tersebut negara lain mengatakan materi "bisa digunakan untuk membangun dinding batu bata pabrik kimia.

Panel tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan terhadap kegiatan Ryu Jin, seorang pejabat senior untuk Korea Mining Development Trading Corporation dikenal sebagai KOMID di Suriah.  Dia mencantumkan pangkatnya sebagai jenderal besar di surat proposal resmi kepada Mayor Jenderal Suriah Ali Salim dari Biro Pasokan Angkatan Darat untuk sistem kontrol pertahanan udara. KOMID adalah agen senjata utama Korut dan pengekspor barang utama serta peralatan yang berhubungan dengan rudal balistik dan senjata konvensional. Laporan tersebut mengatakan antara lain kegiatan yang dilakukan Ryu Jin adalah mengirim kabel serat optik ke Suriah dan mendapat 56.000 Euro dan 48.000 Euro  yang ditransfer melalui Bank komersil, Tanchon.

ap/vlz(ap)