1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Segera Putuskan Resolusi Suriah

14 April 2012

Beberapa sumber melaporkan, pasukan Suriah melanggar gencatan senjata dan menyerang Homs. Tuduhan ini terdengar jelang voting PBB akan resolusi bagi Suriah.

https://p.dw.com/p/14duf
Foto: Reuters

Pasukan pemerintah Suriah menyerang dua kawasan perumahan di kota Homs Jumat malam (13/4) hingga Sabtu dini hari (14/4). Demikian menurut para aktivis HAM. Ini adalah serangan bom pertama sejak gencatan senjata dimulai hari Kamis (12/4).

"Pemboman terjadi di Jouret al Shiyah dan al Qaradis. Saya mendengar ledakan delapan granat dalam satu jam terakhir," ujar aktivis lokal Karm Abu Rabea, Sabtu (14/4). Badan pengawasan HAM Suriah yang berada di Inggris menambahkan, serangan terjadi semalaman dan melukai beberapa warga.

Perdebatan Resolusi PBB

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara Sabtu (14/4) akan resolusi yang memungkinkan dikerahkannya misi pengamat gencatan senjata ke Suriah. Namun, dukungan Rusia masih diragukan.

Pertaruhan semakin besar dalam pertemuan DK PBB, setelah tuduhan akan serangan militer Suriah ke Homs. Resolusi yang dirancang Amerika Serikat dengan dukungan Inggris, Perancis, Jerman, Portugal dan Marokko, menuntut pengiriman 30 pengamat PBB tanpa senjata untuk memastikan dihentikannya kekerasan bersenjata dalam bentuk apapun oleh semua pihak yang terlibat.

Syrien UN Sicherheitsrat Beratungen
Bisakah DK PBB capai kesepakatan?Foto: Reuters

Rusia, anggota DK PBB dengan hak veto, tidak puas sepenuhnya dengan rancangan resolusi tersebut. "Kita harus memangkas semua yang tidak terlalu penting bagi kepentingan kali ini," kata duta besar Rusia bagi PBB, Vitalyn Churkin. Rusia bersama Cina sebelumnya telah memveto dua resolusi PBB bagi Suriah. Namun, kedua negara ini mendukung rencana perdamaian Kofi Annan bagi Suriah. Gencatan senjata yang dimulai Kamis (12/4) adalah bagian dari rencana Annan tersebut.

Posisi tidak jelas Rusia

Para diplomat PBB mengindikasi, bahwa suara Rusia belum bisa diprediksi. "Tidak ada gunanya menduga-duga," ujar duta Amerika Serikat Susan Rice. Rusia juga mengajukan rancangan resolusi yang mirip dengan versi AS, namun menghilangkan tuntutan tidak merintangi akses bagi pengamat internasional dan tidak memuat kecaman akan pelanggaran HAM di Suriah atau ancaman DK PBB untuk melakukan langkah yang lebih keras.

Vidi Legowo-Zipperer (AFP, AP, Reuters)