1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Serukan Dunia Bantu Pakistan

15 Agustus 2010

Sekjen PBB Ban Ki Moon kembali mendesak dunia internasional untuk secepatnya mengirimkan bantuan. Saat ini kapasitas bantuan PBB hanya cukup untuk enam juta orang, atau hanya sepertiga dari jumlah korban yang selamat

https://p.dw.com/p/OoKA
Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, bersama PM Pakistan, Yousuf Raza GilaniFoto: AP

Seakan terpukul oleh apa yang disaksikannya di Pakistan ketika berkunjung ke wilayah bencana Sabtu (15/8) kemarin, Ban Ki Moon tampak emosional saat menghadapi wartawan dalam jumpa pers sore harinya, "saya tidak akan melupakan penderitaan dan kerusakan yang saya lihat di sini," ujarnya.

"Saya berulangkali menyaksikan kerusakan dan bencana alam di berbagai belahan dunia, tapi saya belum pernah mengalami seperti yang terjadi di sini. Begitu banyak manusia yang tidak memiliki apapun tetapi membutuhkan banyak hal. Satu dari sepuluh warga Pakistan terkena dampak banjir ini, seluruhnya 20 juta manusia. Dan seperlima wilayah negara itu saat ini masih terendam air," katanya menambahkan.

Sementara itu gelombang air kedua dilaporkan telah mencapai bagian Selatan negeri tersebut. Menurut badan meteorologi, debit air di sungai Indus yang melintasi bagian selatan provinsi Sindh meningkat cepat dan mengancam akan menggenangi kota dan desa yang berada di sekitarnya.

"Khawatir tidak dapat bertahan hidup"

Sekjen PBB Ban secara gamblang menggambarkan situasi di wilayah bencana. Ia mengaku menyempatkan diri berbicara dengan para korban yang kebanyakan terjebak di pulau-pulau kecil yang dikelilingi air. "Mereka harus meminum air kotor, tidur di atas lumpur dan di reruntuhan rumah mereka. Kebanyakan telah kehilangan keluarga atau teman. Dengan situasi semacam itu, mereka takut keluarga dan anak-anaknya tidak akan dapat bertahan hidup," tandasnya.

Namun di tengah upaya organisasi bantuan menolong korban yang selamat di wilayah bencana, ancaman muncul di daerah lain. Gelombang air dilaporkan telah menyapu puluhan desa di provinsi Belutchistan yang terletak di barat daya Pakistan. Dengan begitu hampir semua provinsi di negara tersebut saat ini berada dalam situasi darurat.

Sementara di wilayah utara, penyaluran bantuan untuk korban yang selamat kini berpacu dengan waktu. Terutama di provinsi Khyber-Pashtukhwa dilaporkan terjadi kelangkaan bahan pangan. Diduga beberapa bocah telah tewas akibat kelaparan. Petugas organisasi bantuan terpaksa berjalan kaki atau mengendarai keledai untuk mencapai desa-desa yang terpencil.

Bantuan cepat dunia internasional

Ban Ki Moon mengkhawatirkan, situasi di wilayah bencana akan semakin memburuk, "masyarakat internasional harus berupaya secepat mungkin menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkannya."

PBB saat ini menyatakan dapat memasok bahan pangan, obat-obatan, peralatan higienis dan air bersih untuk maksimal enam juta orang. Ban mengakui, volume bantuan yang telah disiapkan PBB itu hanya mampu mencapai sepertiga korban yang selamat. Untuk kesekian kalinya ia mendesak dunia internasional untuk bertindak cepat. Menurutnya "gelombang banjir harus diperangi dengan gelombang bantuan dan solidaritas."

Saat ini pesawat yang membawa barang bantuan mendarat di ibukota Islamabad untuk kemudian diangkut menuju wilayah bencana. Namun solidaritas yang ditunjukkan masyarakat internasional untuk Pakistan saat ini masih jauh lebih kecil dibanding jumlah bantuan setelah bencana gempa bumi lima tahun lalu.

Jürgen Webermann/Rizki Nugraha
Editor: Marjory Linardy