1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pebulutangkis Indonesia Didiskualifikasi dari Olimpiade

1 Agustus 2012

Delapan pemain bulutangkis didiskualifikasi dari Olimpiade London karena “sengaja mengalah” dalam pertandingan. Sanksi ini dijatuhkan oleh Federasi Bulutangksi Dunia WBF, hari Rabu (01/08).

https://p.dw.com/p/15hbU
Olimpiade London dinodai kecuranganFoto: AP

“Kami menyambut baik dan mendukung keputusan Federasi Internasional. Tak ada tempat bagi tingkah laku seperti itu di Olimpiade” kata seorang petinggi Komite Olimpiade Internasional IOC.

Para atlet yang didiskualifikasi adalah pasangan ganda Cina Wang Xiaoli dan Yu Yang (China), pasangan Indonesia Greysia Polii dan Meiliana Jauhari, Jung yung Eun dan Kim Ha Na, serta Ha Jung Eun dan Kim Min Jung yang berasal dari Korea Selatan.

Federasi Bulutangkis Internasional BWF, hari Rabu sebelumnya menuduh ke delapan pemain itu sengaja „mengalah“ dalam pertandingan di Olimpiade London 2012. Tuduhan itu muncul setelah dua hasil pertandingan yang berakhir kontroversial.

„Para pasangan ini dijatuhi sanksi…karena tidak menggunakan kemampuan terbaik untuk memenangkan pertandingan, dan berprilaku yang jelas curang atau merugikan semangat olahraga“ demikian isi pernyataan BWF.

Pebulutangkis Indonesia Termasuk yang Curang

Insiden itu terjadi pada pertandingan hari Selasa (31/07) yang melibatkan satu pasangan ganda putri Cina, satu pasangan dari Indonesia dan dua pasangan dari Korea Selatan. Ini terjadi ketika ganda Cina Yu Yang/Wang Xiaoli menghadapi ganda Korea Selatan Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, dan pasangan Korea Selatan Jung-Eun/Kim Min-Jung melawan ganda Indonesia Meiliana Jauhar/Greysia Polii.

Tingkah laku mereka membuat penonton di stadion Wembley marah, dan melontarkan ejekan dan kata „curang“, saat tim yang bertanding itu sengaja mengirimkan „service“ ke arah jaring atau sengaja memukul bola terlalu jauh atau melebar dari lapangan.

Diduga mereka sengaja mengalah dalam pertandingan itu agar bisa berjumpa dengan lawan yang lebih lemah dalam pertandingan berikutnya.

afp/ ab/ ap