1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemasaran Pengalaman Marinir Inggris Dikritik

10 April 2007

Gencarnya kritik membuat Menteri Pertahanan Desmond Henry Browne menarik kembali ijin menjual cerita penahanan di Iran kepada media.

https://p.dw.com/p/CP7P
Faye Turney (kiri) ketika tiba di London hari Kamis (05/04)
Faye Turney (kiri) ketika tiba di London hari Kamis (05/04)Foto: AP

Faye Turney, prajurit perempuan Inggris merupakan yang pertama yang membeberkan masa penahanannya di Iran. Yaitu kepada harian "The Sun", dan wawancara dengan pemancar televisi ITV.

Hari Senin (09/04) hampir semua harian Inggris memuat topik pengalaman anggota marinir selama ditahan di Iran. Terutama penuturan Fay Turney membuat hanyut perasaan masyarakat. Dalam laporan eksklusif harian "The Sun" prajurit perempuan satu-satunya mengisahkan bagaimana ia harus membuka pakaian sampai tinggal pakaian dalamnya. Ia hanya memperoleh baju tidur dari katun dan selimut yang menimbulkan gatal-gatal.

Selain itu diceritakannya pula penghinaan yang diterimanya dari garda revolusi yang menjaganya. Berulangkali ia ditanya, bagaimana pandangannya, kalau harus mati bagi negerinya. Selain itu ada ancaman, kalau ia tidak mau bekerja sama dan menulis surat pengakuan, maka ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan anak perempuannya. Tambahan lagi ada orang yang datang untuk mengukur badannya, dan pada saat bersamaan ia mendengar orang menggergaji kayu dan menggunakan palu. Menurut Faye Turney ia berpikir, itu adalah peti mati yang sedang disiapkan.

Dalam wawancara dengan pemancar televisi ITV Turney yang berusia 26 tahun itu mengatakan, saat menulis surat pengakuan yang dipublikasikan televisi Iran, ia merasa berkhianat: "Sepertinya, saya mengkhianati negeri sendiri. Tetapi saya tak punya pilihan. Kalau saya tidak mau bekerjasama, ada ancaman divonis sebagai mata-mata."

Lewat pemancar ITV itu ia membela keputusannya menerima bayaran untuk wawancara yang diberikannya: "Untuk kisah saya, ada tawaran uang yang sangat besar. Tetapi saya tidak ambil yang terbaik. Saya memilih "Sun" karena harian ini selalu membela militer dan fair dalam pemberitaannya. Saya ingin membeberkan kisah saya seluas mungkin. Tentang uangnya, sebagian akan saya berikan kepada dana amal kapal kami 'Cornwall', yang membantu personal dan keluarga mereka."

Konon Fay Turney dikatakan menerima sekitar 150.000 Poundsterling atau hampir 2,6 milyar Rupiah untuk wawancara mengenai masa tahanannya. Ijin khusus yang diberikan Kementrian Pertahanan Inggris bagi ke-15 anggota marinir yang dibebaskan setelah ditahan di Iran menimbulkan kejengkelan besar di kalangan umum. Michael Aston, yang putranya, Russel tewas di Irak tahun 2003, menyebutnya sebagai "bisnis tak bermoral": "Saya tidak percaya, bahwa mereka dapat sebodoh itu. Ibaratnya menembak kaki sendiri. 'Kan jelas saja kalau masyarakat merasa jengkel. Begitu uang memainkan peranan, hilanglah simpati."

Sebelumnya wawancara televisi dengan Faye Turney hanya disiarkan cuplikannya. Wawancara lengkapnya baru disiarkan semalam. Sebaliknya Iran mempublikasikan rekaman baru, dimana para tahanan terlihat sedang tertawa saat makan dan bermain tenis meja. Menurut tentara Inggris, rekaman tsb dibuat menjelang akhir masa tahanan mereka, ketika secara berkala mereka diijinkan untuk berkumpul. Di luar waktu tsb, mereka ditahan sendiri-sendiri dalam sel yang sempit, diinterogasi secara agresif dan terus menerus menerima tekanan psikis.