1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

150910 Jerusalem Verhandlungen

16 September 2010

Delegasi Israel dan Palestina bungkam. Media hampir tidak mendapatkan informasi dari pertemuan langsung antara kepala negara Israel dan Palestina, serta Menlu AS Clinton di Yerusalem.

https://p.dw.com/p/PDD2
Gambar simbol pembicaraan perdamaian Timur Tengah. Clinton, Abbas dan Netanjahu dengan latar belakang pembangunan pemukiman YahudiFoto: DW-Montage/AP/picture-alliance/dpa

Beberapa jam sebelum pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas hari Rabu (15/09), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyampaikan, kini Israel dan Palestina akan bernegosiasi mengenai isu-isu terpenting dalam konflik Timur Tengah. Ia menyemangati kedua pihak untuk mengambil keputusan-keputusan yang jelas dan menyampaikan teguran kepada pihak-pihak yang skeptis dan pesimis.

Sementara reaksi kelompok Hamas terhadap pertemuan itu ditunjukkan dengan kekerasan. Dua rudal dan sembilan mortir diluncurkan ke arah Israel. Tak ada yang terluka, bangunanpun selamat dari serangan. Pandangan pemimpin Hamas Ismael Haniyeh sudah ditegaskan usai shalat Jumat pekan lalu. Dikatakannya, melanjutkan negosiasi ini sama sekali tidak berguna.

Sementara itu angkatan udara Israel langsung bereaksi terhadap serangan Palestina dan membombardir sebuah terowongan di perbatasan antara Gaza dan Mesir. Terowongan itu biasanya digunakan penduduk Jalur Gaza untuk menyelundupkan pangan dan bensin dari Mesir, selain itu menurut pihak Israel, juga senjata. Akibat serangan itu, seorang warga Palestina tewas dan dua orang cedera.

Pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan masih merupakan hambatan terbesar dalam negosiasi ini. Ada dua kemungkinan solusi yang mengemuka. Abbas dan Netanyahu dapat menyepakati perpanjangan moratorium pembangunan permukiman selama sekitar dua atau tiga bulan. Kemudian dalam kurun waktu itu menyepakati garis perbatasan antara Israel dan Palestina. Setelah itu, Israel bisa melanjutkan pembangunannya di kawasan yang sudah ditetapkan sebagai wilayah Israel.

Sebuah kemungkinan lain adalah, Israel untuk membatasi pembangunan di wilayah yang tengah didudukinya, menjadi 2.000 apartemen setiap tahun. Dalam model solusi yang terakhir ini, pembangunan Isarel hanya diizinkan di blok-blok besar permukiman yang sudah ditentukan dan dilarang di kota-kota kecil dan daerah pedalaman Tepi Barat Yordan.

Sehubungan dengan pembicaraan perdamaian serta baku serang yang terjadi di perbatasan Gaza, Menteri Pertahanan Israel Ehud menghadapi tantangan berat. "Pasukan keamanan dan militer berdiri diambang masa yang kritis. Dalam titik waktu, di mana bisa terbuka terobosan dan peluang dalam perjanjian perdamaian. Di sisi lain kemungkinan adanya tantangan besar dari pihak-pihak Hamas, Hisbullah dan Iran."

Meski di kawasan selatan negara itu terjadi petempuran, Perdana Menteri Israel Netanjahu akan berkunjung ke Washington pada hari Minggu (19/09.). Menurut harian Israel "Jedioth Achronoth“, di sana ia kemungkinan besar akan bertemu degan Presiden Obama. Selain Netanyahu, juga kedatangan Presiden Palestina Mahmud Abbas ditunggu di Amerika Serikat pekan depan.

Sebastian Engelbrecht/Edith Koesoemawiria

Editor: Dyan Kostermans