1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAustria

Pemerintah Austria Ubah Kediaman Hitler Jadi Kantor Polisi

3 Oktober 2023

Rumah tempat lahir Adolf Hitler di Austria diubah menjadi kantor polisi untuk mencegah orang-orang berziarah. Proyek untuk mengubah rumah itu menjadi kantor polisi dimulai pada Senin (02/10).

https://p.dw.com/p/4X45N
Rumah kelahiran Adolf Hitler di Braunau am Inn, Austria
Pemandangan eksterior rumah kelahiran Adolf Hitler di Braunau am Inn, Austria, tahun 2012Foto: Kerstin Joensson/AP Photo/picture alliance

Proses pengerjaan untuk mengubah rumah kelahiran Adolf Hitler di Austria menjadi kantor polisi dimulai pada Senin (02/10). Proyek renovasi keseluruhan ini dimaksudkan untuk menjadikan bangunan tersebut tidak lagi menarik sebagai tempat ziarah bagi orang-orang yang mengagungkan diktator nazi yang lahir pada 1889 silam.

Keputusan mengenai masa depan bangunan di Braunau am Inn, sebuah kota di perbatasan Austria dengan Jerman, tersebut dibuat pada akhir tahun 2019. Semula rencananya akan dibangun kantor polisi, markas polisi distrik, dan cabang akademi keamanan di mana petugas polisi akan mendapatkan pelatihan terkait hak asasi manusia.

Pada Senin (02/10), para pekerja mulai memasang pagar dan melakukan pengukuran untuk pekerjaan konstruksi. Polisi diperkirakan bisa menempati bangunan baru tersebut pada awal tahun 2026.

 

Pemilik menolak menjual rumah kelahiran Hitler

Proses panjang selama bertahun-tahun mengenai kepemilikan rumah akhirnya terselesaikan pada tahun 2017 ketika pengadilan tertinggi Austria memutuskan bahwa pemerintah berhak mengambil alih bangunan tersebut setelah pemiliknya menolak untuk menjualnya.

Bangunan itu telah disewa oleh Kementerian Dalam Negeri Austria sejak tahun 1972 untuk mencegah penyalahgunaannya, kemudian disewakan lagi kepada sejumlah organisasi amal. Tempat itu juga sempat kosong setelah pusat perawatan bagi orang dewasa penyandang disabilitas dipindahkan pada tahun 2011.

Sebuah batu peringatan dengan tulisan "untuk kebebasan, demokrasi, dan kebebasan. Jangan pernah lagi fasisme. Jutaan orang mati mengingatkan kita,” tetap berada di luar rumah.

Pemerintah Austria berpendapat bahwa kehadiran kantor polisi, sebagai penjaga kebebasan sipil, adalah cara terbaik untuk memanfaatkan bangunan tersebut. Namun, muncul kritik atas rencana pemerintah.

Sejarawan Florian Kotanko mengeluhkan bahwa "kontekstualisasi sejarah sangat kurang.” Menurutnya, niat Kementerian Dalam Negeri untuk menghilangkan "faktor pengakuan” bangunan tersebut dengan merombaknya "tidak mungkin tercapai.”

"Demistifikasi harus menjadi bagian penting,” tambahnya, seraya mendukung saran agar pameran tentang orang-orang yang menyelamatkan kaum Yahudi di bawah pemerintahan Nazi harus ditampilkan di gedung tersebut.

ha/rs (AP)