1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Botswana Wahlen

16 Oktober 2009

Rakyat Botswana, salah satu negara terkaya Afrika, akan memberikan suaranya Jum'at ini (16/10). Sudah hampir dapat dipastikan, Presiden Khama akan kembali terpilih.

https://p.dw.com/p/K7rr
Presiden Bostwana Ian Seretse Khama dari partai demokrat BDPFoto: picture-alliance/ dpa

Botswana, negara Afrika produsen berlian terbesar di dunia, akan menggelar pemilu parlemen. Komisi pemilu mengumumkan Kamis malam (15/10), semua sudah disiapkan. Sekitar 65% pemilih sudah terdaftar. Sekitar 200.000 dari total 725.00 pemegang hak pilih adalah pemilih berusia muda. Terutama partai-partai oposisi kecil yang masih terpecah belah berharap dapat meraih suara mereka. Karena semua orang yakin, juga pihak oposisi, partai demokrasi BDP dari Presiden Ian Seretse Khama akan memenangkan pemilihan ini. BDP menguasai 44 kursi di parlemen, sedangkan partai-partai oposisi secara keseluruhan hanya menguasai 13 kursi. Partai BDP Khama sudah memerintah di Botswana sejak negara itu merdeka tahun 1966.

Khama naik jabatan April 2008, menggantikan Festus Mogae yang berhasil memperbaiki citra Botswana selama dua periode jabatannya. Botswana selalu masuk dalam empat besar rangking lokasi investasi terbaik di Afrika. Presiden Khama terkenal akan melanjutkan haluan dinamis pendahulunya dan mengatakan, tidak akan melakukan perubahan radikal.

"Presiden Mogae dihormati oleh negara-negara di kawasan ini dan pihak internasional karena jasanya di bidang politik dan ekonomi. Di seluruh Afrika maupun di dunia internasional, Presiden Mogae dapat dijadikan teladan.“

Presiden Khama Junior adalah anak dari pendiri Botswana yang legendaris, Sir Seretse Khama, yang juga raja dari kelompok etnis terbesesar di negara itu. Khama Junior pernah menjadi panglima angkatan bersenjata, ia adalah olahragawan yang tangguh dan anti alkohol. Sebelum ia diangkat menjadi presiden, Khama yang juga seorang pilot ini selalu menerbangkan pesawatnya sendiri. Tapi Khama juga memerintah negaranya secara otoriter. Ini merupakan kelemahannya yang terbesar, kata pengritiknya. Misalnya, polisi menindak penjahat dan tersangka dengan brutal. Ada juga kasus intimidasi para wartawan dan undang-undang pers semakin diperketat. Walaupun begitu Presiden Khama terkenal tidak dapat disogok. Ia akan langsung memecat anggota pemerintahan yang malas dan korup. Ia juga salah satu tokoh yang mengkritik secara terbuka para penguasa negara-negara Afrika yang memerintah dengan sewenang-wenang. Dengan ini Khama menjadi musuh terbesar presiden negara tetangganya Zimbabwe, Robert Mugabe.

Tapi merosotnya aktivitas di pasar berlian membuat produk domestik bruto Botswana turun sebesar 20 persen tahun ini. Pukulan besar bagi negara itu. Demikian dikatakan pimpinan bank sentral Bostwana, Linah Mohohlo. Tingkat pengangguran naik dengan cepat. Tetapi Mohohlo tetap optimis.

"Ini merupakan tantangan yang istimewa. Tetapi jika kita memiliki infrastruktur yang kokoh, pemimpin yang dapat diandalkan, pemerintahan yang berfungsi, maka persyaratan ekonominya juga pasti kokoh. Situasinya di Botswana selalu seperti ini dari awal dan karena itu, menurut saya, negara ini akan bangkit dari krisis ekonomi dengan cepat dan efektif.“

Menurut Mohohlo, yang dinobatkan menjadi bankir terbaik tahun ini di Selatan Afrika, Botswana akan tetap tenang dan akan melanjutkan program diversifikasinya, tidak tergantung dari tambang berlian, dengan memberikan lebih banyak kredit serta investasi negara. Molhohlo yakin, bantuan dari negara harus diberikan tidak hanya dimasa krisis. Dan inilah yang dilakukan Botswana dengan pemerintahan lamanya. Sudah pasti pemerintahan yang baru juga akan mengikuti haluan ini.

Claus Stäcker/Anggatira Rinaldi

Editor: Agus Setiawan