1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu Sela di AS Jadi Penentu Kekuasaan

29 Oktober 2010

2 November di AS akan diadakan apa yang disebut "Midterms" atau pemilu sela. Itu adalah pemilu yang diadakan di tengah periode legislatur. Yang dipilih anggota Kongres, gubernur dan sejumlah inisiatif undang-undang.

https://p.dw.com/p/PtUW
Kongres ASFoto: picture-alliance/dpa

Di AS pemilu untuk anggota Kongres diadakan setiap dua tahun sekali. Itu sudah ditetapkan dalam Konstitusi. Pada pemilu itu dikumpulkan suara untuk seluruh 435 kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat. Di samping itu dalam Senat akan dipilih 37 dari 100 kursi. Saat ini, Partai Demokrat memiliki suara mayoritas baik di Dewan Perwakilan Rakyat, maupun di Senat.

Tetapi menurut jajak pendapat, situasi bisa berubah, setidaknya di Dewan Perwakilan Rakyat. Dampak pergeseran kekuasaan seperti itu sangat besar. Karena semua undang-undang harus disetujui kedua majelis di Kongres tersebut. Sekarangpun bagi pemerintahan Presiden Barack Obama tidaklah mudah untuk meloloskan agendanya.

Suara Mayoritas di Kongres

Barack Obama Rede Gesundheit Kongress
Barack Obama ketika menyampaikan pidato tentang reformasi kesehatanFoto: AP

Misalnya reformasi kesehatan, yang diresmikan tahun ini. Hasil pengumpulan suara di Dewan Perwakilan adalah 219 lawan 212. Kemenangan yang sangat tipis, karena bukan hanya 178 wakil Partai Republik menolak undang-undang itu, melainkan juga 34 wakil Partai Demokrat.

Jika Partai Demokrat, seperti diperkirakan, kehilangan sedikitnya 40 kursi dalam pemilu 2 November mendatang, maka Partai Republik akan memiliki suara mayoritas dalam Kongres. Partai Demokrat yang menjadi partai Presiden Barack Obama itu tidak akan mampu meresmikan sendiri undang-undang. Untuk setiap perubahan undang-undang di masa datang mereka akan membutuhkan dukungan Partai Republik.

Membatalkan Pelaksanaan UU

Lebih-lebih lagi, partai yang memiliki suara mayoritas tidak hanya berhak menjadi ketua Kongres, melainkan juga menentukan agenda. Partai Republik sudah mengumumkan, jika mendapat suara mayoritas, mereka akan sebaik mungkin mencegah pelaksanaan undang-undang yang telah diputuskan, misalnya reformasi kesehatan. Tetapi partai itu tidak akan dapat membatalkan sepenuhnya reformasi itu, karena Presiden Obama yang memiliki hak veto, menjadi pengambil keputusan terakhir.

Repräsentantenhaus der Vereinigten Staaten und Capitol
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat di WashingtonFoto: AP

Di Senat, Partai Republik kemungkinan juga akan memenangkan sejumlah kursi dari Partai Demokrat, tetapi tidak mencapai mayoritas. Saat ini 59 senator berasal dari Partai Demokrat, dan 41 dari Partai Republik. Dengan jumlah itu kubu konservatif telah melampaui batas minimal yang diperlukan untuk memblokir undang-undang baru.

Pentingnya Posisi Gubernur

Di samping banyak posisi dan sejumlah besar inisiatif undang-undang, 37 dari 50 gubernur juga akan dipilih. Saat ini, 27 negara bagian dipimpin senator dari Partai Demokrat dan 23 dipimpin Partai Republik. Dalam pengumpulan suara untuk gubernur ini, diperkirakan Partai Republik akan mendapat tambahan suara.

Capitol Hill in Washington
Capitol Hill di WashingtonFoto: Illuscope

Ini penting karena dua hal. Pertama, para gubernur sering menjadi penggerak agenda politik dalam negeri, sehingga menjadi pengarah diskusi politik. Kedua, mereka bertanggungjawab untuk penetapan baru wilayah pemilihan di semua negara bagian. Penggeseran batas wilayah pemilihan ini diadakan sepuluh tahun sekali, yang berikutnya tahun depan.

Wilayah tersebut ditetapkan berdasarkan hasil sensus penduduk tahun ini. Untuk itu dibutuhkan netralitas. Tetapi partai yang sedang berkuasa tentu saja berusaha menggeser batas-batas sehingga dalam pemilu berikutnya, mereka mendapat suara mayoritas. Itu penting bagi pemilu presiden tahun 2012 nanti.

Christina Bergmann / Marjory Linardy

Editor: Agus Setiawan