1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaJerman

Penampakan Sebelum dan Sesudah Banjir Merendam Jerman

Kristin Zeier | Jennifer Wagner
19 Juli 2021

Dokumentasi berikut menggambarkan kondisi sebelum dan sesudah banjir merusak kota-kota tua dan bangunan kuno di wilayah Ahr dan Eifel. Pembangunan ulang disebut bisa memakan waktu bertahun-tahun.

https://p.dw.com/p/3wfOW
Kota Altenahr sebelum dan sesudah banjir melanda
Kota Altenahr sebelum dan sesudah banjir melanda

Pada Kamis (15/07) dini hari, air Sungai Ahr meluap dan membanjiri desa Schuld. Berlokasi di wilayah pegunungan Eifel di negara bagian Rheinland-Pfalz, Schuld adalah salah satu wilayah yang pertama dan paling parah dilanda banjir. Hampir separuh bangunan rumah yang ada di sana rusak.

Banjir merusak bangunan di desa Schuld
Banjir merusak bangunan di desa SchuldFoto: Michael Probst/AP Photo/picture alliance

Sebelum banjir menerjang, desa berpenduduk 700 jiwa ini merupakan tempat yang tenang yang sering dikunjungi oleh pendaki dan beberapa pengendara sepeda motor dalam perjalanan mereka ke sirkuit Nürburgring.

Foto udara desa Schuld sebelum banjir melanda
Foto udara desa Schuld sebelum banjir melandaFoto: 2021 Google Maps

Blessem, sebuah kota komuter di distrik Erftstadt di sebelah barat Köln, ditutup total setelah Sungai Erft di dekat kota tersebut meluap dan merendam jalan-jalan dan rumah-rumah, membuat mobil-mobil terseret jauh dan mengubah pepohonan bak batang korek api yang mengapung. Banjir yang begitu luas juga merendam sebuah tambang batu yang terletak pinggiran kota. Dilaporkan bangunan dan kastil yang ada di kota tersebut ambles membentuk lubang terbuka.

Bangunan di distrik Erftstadt ambles akibat banjir (16/07)
Bangunan di distrik Erftstadt ambles akibat banjir (16/07)Foto: Rhein-Erft-Kreis/AP Photo/picture alliance

Citra Google Earth berikut menampakkan kota Blessem sebelum banjir merendam ladang, jalan, dan rumah yang ada di kota tersebut.

Foto udara distrik Erftstadt sebelum banjir menerjang
Foto udara distrik Erftstadt sebelum banjir menerjangFoto: 2021 Google Maps

Banjir juga melanda kota Altenahr di Lembah Ahr. Hujan deras membuat air di Sungai Ahr meluap dan membanjiri jalan-jalan dan kota-kota di sekitarnya.

Pemandangan udara Altenahr, kota yang terletak tepat di selatan Bonn ini, menunjukkan banjir merendam kota dengan sangat parah.

Kota Altenahr terendam banjir (15/07)
Kota Altenahr terendam banjir (15/07)Foto: Polizei /dpa/picture alliance

Bandingkan sebelum banjir menerjang, seperti foto di bawah. Altenahr adalah kota yang indah bukan?

Kota Altenahr sebelum banjir menerjang
Kota Altenahr sebelum banjir menerjangFoto: Gerhard Launer/euroluftbild/ZB/picture alliance

Menyusuri lebih jauh Sungai Ahr, kota Dernau yang terletak di dekatnya tak luput diterjang banjir.

Kota Dernau dilanda banjir (15/07)
Kota Dernau dilanda banjir (15/07)Foto: Christoph Hardt/Future Image/imago images

Dernau sendiri terkenal karena suasananya yang damai. Kota ini dikelilingi dengan perkebunan anggur.

Kota Dernau dikelilingi kebun-kebun anggur
Kota Dernau dikelilingi kebun-kebun anggurFoto: Hermann J. Knippertz/imago images

Bad Münstereifel, sebuah kota di pegunungan Eifel di barat daya Köln, juga hancur diterjang banjir. Zona pejalan kaki di pusat kota tua tempat berdirinya rumah-rumah setengah kayu biasanya menarik orang-orang dari daerah sekitarnya untuk berbelanja.

Zona pejalan kaki di kota Bad Münstereifel
Zona pejalan kaki di kota Bad MünstereifelFoto: Goldmann/dpa/picture alliance

Foto di atas adalah ketika zona pejalan kaki di kota Bad Münstereifel masih dalam kondisi normal. Namun sayangnya, banjir kini telah merendam gedung-gedung berusia berabad-abad tersebut dan mengoyak jalan-jalan kota.

Banjir merusak jalan di kota Bad Münstereifel
Banjir merusak jalan di kota Bad MünstereifelFoto: B&S/dpa/picture alliance

Bantuan dari pemerintah

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menjanjikan bantuan pemerintah federal sekitar €400 juta (Rp6,8 triliun).

"Kami siap melakukan tugas kami," katanya, demikian menurut media penyiaran publik ARD.

Scholz mengatakan bahwa lebih dari €300 juta(Rp5,1 triliun) akan diberikan segera untuk orang-orang yang terkena dampak banjir di Jerman barat. Diperkirakan biaya jangka panjangnya bisa mencapai miliaran Euro.

Dia juga menyoroti pentingnya mengembangkan industri netral iklim di Jerman untuk menghindari terulangnya bencana.

Pembangunan ulang bisa memakan waktu bertahun-tahun

Armin Laschet, Perdana Menteri Negara Bagian Nordrhein-Westfalen dan Ketua Partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) mengatakan kepada media penyiaran publik Westdeutscher Rundfunk pada hari Minggu (18/07) bahwa "bencana dalam skala nasional membutuhkan tanggapan nasional yang cepat."

Dia mengatakan bahwa dia bekerja dengan koleganya di tingkat negara bagian dan nasional untuk mencari tahu langkah-langkah apa yang akan dilakukan. Tetapi dia juga memperingatkan bahwa "pembangunan kembali akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun."

Laschet pun mengutarakan pendapatnya akan hal-hal yang dia anggap perlu untuk menghindari terulangnya banjir.

"Kita harus membangun bendungan, waduk, waduk untuk renaturalisasi tanah - perlindungan tidak hanya di sepanjang Sungan Rhein, tetapi juga di sungai besar dan banyak sungai kecil di seluruh negeri," ujarnya.

Senada dengan Laschet, Perdana Menteri Negara Bagian Bayern Markus Söder juga memperingatkan bahwa Jerman harus mempercepat program perlindungan dan adaptasi iklimnya. Meski langkah-langkah tersebut mungkin akan memakan banyak biaya, "pada akhirnya biaya karena tidak melakukan apa-apa, jauh lebih tinggi," kata Söder.

Pertanyaan muncul mengenai sistem peringatan banjir Jerman

Hannah Cloke, ahli hidrologi dan profesor di Universitas Reading, mengatakan kepada media penyiaran publik ZDF bahwa telah ada peringatan tentang hujan ekstrem beberapa hari sebelum bencana terjadi. Tetapi rantai peringatan "putus" dan tidak menjangkau semua orang.

Seorang juru bicara Badan Meteorologi Jerman (DWD) mengatakan pihaknya telah "melakukan apa yang seharusnya dilakukan."

DWD memperingatkan pihak berwenang setempat tentang prediksi pola cuaca, tetapi seringkali pesan-pesan ini tidak diteruskan, kata juru bicara itu.

Di Jerman, pemerintah daerahlah yang bertanggung jawab untuk memutuskan tindakan yang relevan, bukan DWD. Cloke mengatakan bahwa pendekatan nasional terpadu diperlukan, menambahkan bahwa pemerintah daerah sering kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk menangani masalah tersebut dengan benar.

Sedikitnya 156 orang tewas dalam bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah barat Jerman. Ratusan tentara Jerman telah dikerahkan untuk membantu proses SAR. Tak hanya di Jerman banjir juga melanda negara-negara tetangga seperti Belgia dan Austria.

(Ed: rap/pkp)