1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pencarian AirAsia QZ8501 Dihentikan

Hendra Pasuhuk18 Maret 2015

Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan operasi pencarian penumpang AirAsia QZ8501 yang masih hilang. Lebih dari 100 jenazah berhasil ditemukan, tapi hanya 68 korban berhasil diidentifikasi.

https://p.dw.com/p/1Esjp
Indonesien AirAsia QZ8501 Wrackteile
Foto: Reuters//Antara Foto/Z. Karuru

Pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang masih hilang dihentikan total, hampir 80 hari setelah terjadinya musibah itu. Pesawat AirAsia itu jatuh di tengah cuaca buruk dalam penerbangan, yang jatuh ke Laut Jawa di tengah cuaca buruk dalam penerbangan dari Surabaya ke Indonesia 28 Desember 2014.

Seluruh 162 penumpang, termasuk 7 awak pesawat tipe Airbus A320-200 itu dinyatakan tewas. Tim pencari hingga kini berhasil menemukan 106 mayat. Namun hanya 68 orang yang berhasil diidentifikasi.

"Beberapa kapal dan personil kami telah ditarik kembali, dan beberapa tetap siaga, tapi secara resmi operasi akan dihentikan hari Minggu," kata jurubicara Basarnas Yusuf Latif kepada kantor berita Reuters.

Data penerbangan kotak hitam dan perekam suara kokpit sat ini sedang dianalisis untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Beberapa rincian telah dirilis. Peneliti antara lain mengatakan, pesawat naik dengan cepat sebelum jatuh.

Kenyataan yang menyedihkan

Upaya pencarian yang sering terhalang oleh cuaca buruk memang sudah direduksi mingggu-minggu terakhir, dan kini akan dihentikan total. Basarnas menerangkan, mereka mengambil keputusan setelah berkonsultasi dengan kerabat korban.

Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo menjelaskan, upaya pencafrian sebenarnya sudah dinyatakan selesai 3 Maret lalu. Tetapi atas permintaan keluarga korban, pencarian dilanjutkan lagi.

"Pencarian seharusnya berakhir lebih awal, tapi untuk menghormati anggota keluarga, kita memperluas operasi sampai benar-benar berakhir hari Selasa," katanya kepada kantor berita AFP.

Hadi Widjaja, yang beberapa anggota keluarganya berada dalam pesawat itu menyatakan, ia menghargai jerih payah tim pencari yang telah menemukan anaknya, meskipun anak-iparnya masih hilang.

"Keluarga saya telah membiarkan dia pergi dalam damai. Kita harus menerima kenyataan yang menyedihkan ini," katanya kepada AFP.

hp/vlz (afp, rtr)