1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendapat Sahabat DW Tentang LGBT

ap4 Maret 2016

Kami mengucapkan terima kasih banyak atas pendapat, tanggapan, komentar dan partisipasinya dalam diskusi #DWNesia di media sosial dengan tema LGBT di Indonesia.

https://p.dw.com/p/1I77p
Foto: Fotolia/RTimages

Salah satu blog yang mendapat perhatian dari sahabat DW adalah tulisan blog ini. Kami merangkum beberapa masukan dari Sahabat-sahabat DW. Berikut di antaranya:

Citra Wijoyo :Ingat ya! Ini bukan menghakimi…..jika menghakimi artinya LGBT sudah tidak perlu diingatkan lagi alias dibuang, itu baru namanya menghakimi. Menurut saya: apakah berbuat baik itu harus LGBT? Apakah LGBT memiliki kitab suci sendiri yang diakui sehingga berani mengakui lgbt adalah perbuatan baik. Jika tidak memiliki kitab suci, dengan dasar yang manakah LGBT mengetahui bahwa LGBT adalah perbuatan baik?

Djoko Budhi Allah: Cukup tahu menilai kebaikan pribadi lepas pribadi..tapi gaya hidup menyukai sesama jenis jelas dinyatakan salah..itu adalah tindakan egois manusia dan mengalihkan kodratnya untuk berkembang biak / berketurunan...dosa bila kemudian ajaran LGBT tersebut justru dikampanyekan..agar orang normal ikut-ikutan gaya hidup LGBT maksudnya?

Agustinus Rudy Juniyanto : Tak penting mempermasalahkan apakah dia itu heterosex, homosex, bisex atau transgender. Itu adalah urusan pribadi setiap orang. Yang terpenting adalah kontribusi sosial atau sumbangsihnya kepada masyarakat. Orang yang paling mulia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.

Muhammad Rizki Peratama : Saya tidak pro dan tidak kontra. Saya pikir tidak perlu membawa-bawa agama dan azab Tuhan, sebab negara ini bukan negara Islam. Jika justru mengungkapkan kebencian dengan membawa-bawa agama, jelas sekali kalian homophobia.

Rio Monostereo EmpatlangkahDuanafaspanjang: "Saya sudah membaca"
Sahabat LGBT memang baik secara personal dan lain-lain. Tapi ada beberapa tanda tanya, Jika dia memang soleh dan juga bertaqwa kenapa dia masih melakukan hal yang menyimpang. Bukankah dalam semua agama melarangnya?

Della Jessica Soei Ndoen Sebenarnya tak perlu debat juga sudah tak benar LGBT... itu cara praktis buat musnahkan manusia di bumi. Cewek sama cewek gak mungkin punya anak, cowok sama cowok juga, adopsi anak?

Boas Mauline Tjan: Apa arti laknat? Setahu saya semua perbuatan baik mendapatkan pahala tidak perduli siapapun orangnya, dan semua agama menganjurkan berbuat baik. dan soal homoseksual semua agama setuju bahwa itu perbuatan dosa, karena sebetulnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan untuk berpasangan. Namun pada kenyataan ganguan hormon dan trauma serta lingkungan yg membuat terjadinya homoseksual mereka tidak salah hanya keadaan yg menempatkan mereka di posisi itu. Ini tanggung jawab kita bersama untuk merangkul mereka kembali pada jalanya bukan menghujat atau mengutuk, mereka juga manusia, mereka saudara-saudara kita, mereka merah putih juga. Anda bisa bilang kasihan saat melihat hewan teraniaya mengapa tidak untuk sesama, yang saya tahu "kasihilah sesamamu hai manusia seperti kau mengasihi dirimu sendiri". Apa jadinya bumi ini tanpa kasih.

Andhik Andhik Andhik : Mereka sudah merusak masa depan anak-anak karena memakai pelangi sebagai lambangnya LGBT.

Misbah Andi Affan : Mencuri itu salah dan dosa, tapi hasil curian itu di berikan kepada orang-orang yang membutuhkan? Lantas apakah mencuri itu jadi dibenarkan? Hanya karena hasil curian d berikan pada yang membutuhkan? Begitu juga LGBT, mau mereka berbuat baik sampai kapanpun, selama mereka tidak kembali kepada hakekat sebagai manusia yang saling menyukai lawan jenisnya maka mereka tetap salah & tidak akan pernah dianggap normal hanya karena mereka sering berbuat baik ataupun beribadah dengan taat pada Tuhannya.

Walijo Wiyono : Manusia ini kalau membuat hukum acara, serasa hebatnya sudah melebihi hukum Tuhan saja. Mereka lupa bahwa setelah mati nanti masih ada hukum yang sebenar-benarnya hukum. Termasuk dalam hal-hal seperti ini, masih saja mencari-cari celah untuk pembenaran. Kalau dalam konteks berkeTuhanan, agama mana yang membenarkan LGBT? Karena dari perspektif agama kalian sulit bahkan tidak bisa menemukan pembelaan, maka kalian beralih ke isu sosial. Dengan kalian merasa sudah bermasyarakat, bersosialisasi layaknya manusia-manusia lain dengan orientasi seksual yang normal bahkan mungkin lebih baik kalian mulai melebarkan celah untuk menuju pembenaran. Ingat, pembenaran bukan kebenaran.

Similikiti Prikitiew LGBT itu sama dengan manusia biasa, sama dengan kita semua .... yang haram itu perilaku seksualnya...... semua LGBT itu selalu berusaha mencari manusia heteroseks normal untuk mereka ubah sesuai dengan kebutuhan mereka.

Muhammad Solihin: Akidah tak ada tawar menawar... dan Allah SWT membuka pintu taubat bagi siapa yang dikehendakinya.... selama nafas kaum LGBT masih ada semoga mereka diberi pintu taubat atas perbuatannya yang tidak bersyukur atas pemberian Tuhan.

Boo : LGBT bukan takdir . Saya menerima adanya LGBT, tapi tidak percaya kalau itu diberikan langsung dari Allah.

Feri Wahyudi : Setiap orang tua pasti suatu saat ingin melihat anaknya berkeluarga dengan normal, dan menggendong cucunya.

Bagus Condronowo : Rangkulah mereka, ajak ke jalan yang benar. Marahlah pada maksiat, tapi maafkan pelakunya.

Vitrianto Zainal : menulis: Ketika wanita menikah dgn wanita. Pria dengan pria, secara dominan. Lalu siapa lagi yang mengisi taman kanak-kanak?

Demikian beberapa komentar dan pendapat para Sahabat DW dalam topik #DWNesia pekan ini: LGBT.

Tema berikutnya adalah Hari Perempuan. Kami mengajak sahabat DW untuk memberikan pendapat tentang berbagai hal menyangkut isu perempuan, mulai dari kekerasan terhadapa perempuan, hak perempun di berbagai bidang, konsep perempuan menurut Anda, dan lainnya.

Silakan layangkan komentar Anda lewat facebook DW Indonesia atau Twitter DW_indonesia. Jangan lupa sertakan tagar #DWNesia . Kami tunggu partisipasi Anda. Terima kasih. Salam.