1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendidikan Seks Berhasil Turunkan Angka Remaja Hamil

26 September 2008

Sejak 26 September 2007 digelar Hari Kontrasepsi Dunia, yang diprakarsai LSM dariseluruh dunia. Target utamanya adalah penurunan angka kehamilan remaja yang tidak diinginkan.

https://p.dw.com/p/FPVa
Foto: bilderbox.com

Tahun 2000 di Jerman tercatat sedikitnya 7.000 ibu muda di bawah umur. Namun tahun 2006 angka itu berkurang menjadi sekitar 6.000. Tiga perempat darinya adalah ibu-ibu muda berumur antara 15 hingga 17 tahun. Sedangkan di negara tetangga seperti Belgia, Belanda, Luxemburg dan kawasan Skandinavia angkanya tidak seburuk Jerman.

Memang lebih baik, jika remaja putri mendapatkan penyuluhan sebelumnya daripada menasihatinya dalam keadaan sudah hamil. Saat mereka terlanjur dihadapi konflik untuk memutuskan, tetap hamil atau menggugurkan kandungannya. Marion Caspers-Merk, pejabat tinggi kementerian kesehatan Jerman mengatakan:

„Di Jerman setiap anak mempunyai hak diterima oleh negara. Oleh karena itu, sangatlah penting pendidikan seks sedini mungkin dan berinvestasi untuk kampanye pendidikan seks, agar kehamilan remaja dapat dihindari. Di Jerman seks sudah tidak tabu lagi."

Lembaga negara untuk pendidikan seks misalnya, sejak 14 tahun berkeliling di seluruh Jerman mengadakan pameran 'Kehidupan Seks', tutur Caspers-Merk dari kementerian kesehatan. Pameran itu sudah digelar di 70 kota dan setiap minggu didatangi oleh belasan ribu pengunjung, diantaranya juga sekolah. Caspers-Merk:

„Di sana juga ditunjukkan hal-hal, yang dua puluh tahun lalu mungkin tidak diterima oleh masyarakat Jerman. Contohnya, cara memasang kondom yang benar. Inilah kampanye penyuluhan yang saya inginkan. Karena menurut saya, seorang perempuan mempunyai hak untuk memutuskan sendiri. Untuk itu diperlukan informasi dan penerangan. "

Jerman telah mempermudah akses alat kontrasepsi. Namun hal ini tidak menyelesaikan masalah kehamilan yang tidak diinginkan oleh remaja. Seperti yang dikatakan Renata Bähr dari yayasan penduduk dunia:

„Upaya melatih kepercayaan diri para remaja untuk berani mengatakan 'tidak' dan memahami peran laki-laki maupun perempuan, ini yang hendak kami upayakan di kleb-kleb remaja."

Walaupun dalam pendidikan seks negara industri dan negara berkembang ada perbedaan, Caspers-Merk menuturkan, bahwa pada dasarnya ada kebersamaan:

„Menurut saya, pemikiran pokoknya adalah investasi di pendidikan seks, terutama bagi remaja putri. Kita harus mengupayakan sebuah situasi yang memungkinkan untuk berbicara bebas tentang seks. Saya kira, ini adalah target yang hendak dicapai oleh negara-negara lain juga. Jerman seharusnya menekankan hal ini dalam upayanya membantu negara lain. Oleh karena itu, Jerman aktif dalam kampanye 'Kesehatan bagi Perempuan' di seluruh dunia." (an)