1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendiri WikiLeaks Assange Dibebaskan Bersyarat

16 Desember 2010

Pendiri situs internet kontroversial WikiLeaks, Julian Assange, dibebaskan bersyarat dari rumah tahanan Inggris. Swedia terus mengupayakan ekstradisi Assange ke negaranya.

https://p.dw.com/p/Qdw9
Pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang dokumen pembebasannya di London, Kamis (16/12).
Pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang dokumen pembebasannya di London, Kamis (16/12).Foto: AP

Drama hukum terhadap Assange berlanjut ke babak kedua. Kali ini hakim pengadilan tinggi hanya memerlukan waktu satu setengah jam mendengarkan kembali alasan pro dan kontra pembebasan pendiri laman internet pengungkap dokumen rahasia negara itu.

Vonisnya singkat dan jelas, dengan persyaratan ketat dan uang jaminan, Assange dibebaskan, seperti yang sudah diputuskan di pengadilan pertama, hari Selasa lalu (14/12).

Salah seorang pengacara Assange, Mark Stephens menjelaskan, "Saya dengan senang hati melaporkan bahwa uang sumbangan untuk jaminan telah diterima, semua pendukung memenuhi janjinya, mereka adalah orang-orang terhormat. Kami berharap Julian akan dibebaskan hari ini atau paling lambat besok. Tapi kami sangat berharap ia dibebaskan hari ini. Semua bekerja sangat keras untuk itu. Kepolisian, kejaksaan dan tentu saja tim pengacara kami."

Assange dibebaskan dengan uang jaminan senilai 200.000 Poundsterling. Banding pengadilan Swedia pun ditolak. Tim pengacara Assange merasa lega. Sebelumnya mereka menyebutkan bahwa kliennya sangat menderita dengan standar primitif di rumah tahanan Wandsworth yang didirikan tahun 1851.

"Kami sangat senang dengan hasil hari ini. Itu merupakan banding yang tidak perlu dan disayangkan. Dan ini merupakan bukti aksi balas dendam kehakiman Swedia terhadap Julian Assange," papar Stephens.

Swedia Terus Berupaya Ekstradisi Assange

Julian Assange in London
Foto: AP

Tidak disebutkan siapa yang mengajukan banding terhadap keputusan hari Selasa lalu. Kementerian kehakiman Swedia dan Inggris saling melemparkan tanggung jawab.

Setelah dibebaskan, Assange diperbolehkan menginap di Vila Ellingdon Hall, milik pengelola klub pewarta London "Frontline". Namun ia harus tetap mengenakan borgol kaki elektronik, harus lapor diri setiap hari ke polisi, dan pada praktiknya menjadi tahanan rumah.

Pembebasan ini terutama, meringankan Assange untuk menyiapkan perjuangan berikutnya. Yaitu, banding terhadap ekstradisi berdasarkan surat perintah penangkapan Eropa yang diajukan oleh pemerintah Swedia.

Seperti yang diperkirakan banyak pengamat, proses ekstradisi ke Swedia akan sulit, karena perintah penangkapan Eropa sebenarnya hanya proses formal dan bukan substansial mengenai alasan ekstradisi. Setidaknya, setelah dibebaskan, Assange dapat berbicara langsung dengan tim pengacaranya.

Barbara Wesel/Luky Setyarini

Editor: Agus Setiawan