1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendukung Hisbullah Meriah Sambut Ahmadinejad di Libanon

14 Oktober 2010

Dalam kunjungan dua harinya (13-14/10.) di Lebanon, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad juga berencana melawat ke wilayah perbatasan Lebanon dengan Israel. Ahmadinejad disambut meriah di Libanon.

https://p.dw.com/p/Pdkd
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad ketika tiba di bandar udara Beirut, Rabu (13/10).
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad ketika tiba di bandar udara Beirut, Rabu (13/10).Foto: AP

Jalanan dari bandara udara menuju kota Beirut bagaikan dalam situasi darurat. Puluhan ribu orang semarak melambaikan bendera hijau, putih dan merah, warna-warna bendera Iran. Mereka juga mengusung foto-foto Ayatollah Khomeini, sang pemimpin revolusi Islam. Sementara itu Presiden Iran Ahmadinejad bagai seorang bintang pop lewat dalam mobil yang atasnya terbuka.

Beirut Selatan merupakan salah satu kantung penting kelompok Hisbullah. Di sana, organisasi yang oleh Barat dinyatakan sebagai organisasi teroris itu memiliki pengaruh besar. Dan pada dasarnya pengaruh Hisbullah tak terbatas pada Beirut Selatan. Selain karena ketangguhan militernya, Hisbullah juga diwakili di parlemen dan dalam pemerintahan Lebanon.

Kedatangan Presiden Ahmadinejad yang secara resmi diundang oleh Presiden Lebanon yang beragama Kristen, oleh kaum Hisbullah dinilai sebagai tanda pengakuan yang penting. Karenanya, rakyat Lebanon Selatan tak sungkan menyambut Presiden Iran.

"Ia akan selalu kita sambut. Iran telah mendukung Libanon secara ekonomi dan finansial untuk melawan Israel. Bagi kami kedatangannya merupakan sebuah penghormatan," kata seorang penonton.

"Ini merupakan kunjungan yang sangat penting. Puji Tuhan ia telah mendukung rakyat Lebanon dan perlawanan kaum Islam di sini," ujar penonton yang lain.

Usai perang terakhir Lebanon dengan Israel empat tahun lalu, Iran memompa sekitar satu milyar dolar ke Libanon. Sebagian dari itu memang dalam bentuk senjata. Tapi selain itu, dananya digunakan untuk membangun jalan-jalan, sekolah-sekolah dan merenovasi pemukiman dan rumah-rumah sakit yang hancur akibat perang. Kini Presiden Ahmadinejad berada di sana untuk membicarakan kredit bagi Libanon senilai hampir setengah milyar dolar.

Namun tidak semua orang senang atau mau menerima pengaruh Ahmadinejad di Lebanon. "Ia membangun Laut Tengah sebagai bentengnya.", begitu tuding para pengritiknya. 250 ilmuwan dan mantan anggota parlemen Lebanon mengirim surat terbuka untuk menyampaikan pesan mereka kepada Ahmadinejad. Tulis mereka, "Anda tidak diharapkan di sini, Tuan Presiden“. Namun bagi pendukung Hisbullah, pernyataan itu tak berarti banyak.

“Mereka itu bukan betul-betul orang Lebanon. Mereka melakukan itu hanya untuk menimbulkan gara-gara," ujar seorang penonton.

Pemerintahan Lebanon menampilkan wajah yang sopan, kekurangmampuan mereka menyebabkan semakin besarnya dukungan bagi Hisbullah, kelompok yang dibentuk oleh Iran itu. Bagi masyarakat miskin yang terpaksa tinggal di sana, pemerintah Lebanon tidak ada. Dalam ruang itulah kaum Hisbullah bergerak. Dan dengan bantuan Iran menawarkan jasa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Lebanon.

"Bagian terbesar bantuan yang kami terima diperoleh dari Iran dan bukan dari pemerintah Lebanon. Pejabat-pejabat pemerintah itu kerjanya hanya memasukkan dana yang tersedia itu ke dalam kantong sendiri," ucap penonton yang lainnya.

Setelah acara resmi, tamu dari Iran itu menemui para pendukungnya dan memberi ceramah. Pagi ini rencananya, Amadinejad akan mengunjungi perbatasan Lebanon dengan Israel.

Ulrich Leidholdt/Edith Koesoemawiria
Editor: Luky Setyarini