1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penembak Colorado Kirimkan Peringatan

26 Juli 2012

Tersangka pelaku penembakan Colorado James Holmes dilaporkan telah mengirimkan peringatan kepada seorang psikiater di bekas kampusnya. Surat itu berisi buku catatan dan gambar-gambar mengenai rencana pembantaian.

https://p.dw.com/p/15ekN
James Holmes kirimkan peringatan tentang rencana pembantaianFoto: Reuters/The University of Colorado

Holmes, 24 tahun dituduh menembak 12 orang dan melukai lebih dari 58 orang lainnya di sebuah bioskop hari Jumat (20/07) lalu di Aurora, yang terletak di luar Denver, saat pemutaran perdana film Batman “The Dark Knight Rises”.

Ada informasi yang saling bertentangan, tentang apakah surat berisi paket peringatan itu diterima sebelum atau setelah pembantaian. Para pejabat, hari Rabu (25/07) masih bungkam atas laporan bahwa paket itu dibiarkan tergeletak dan belum dibuka di ruang surat universitas selama berhari-hari.

Informasi Saling Bertentangan

Fox News yang mengutip sumber penegak hukum mengatakan bahwa paket dengan nama Holmes tertulis sebagai pengirim itu tiba di Universitas Colorado, tempat James Holmes pernah kuliah, pada tanggal 12 Juli, namun dibiarkan tergelatk tak terbuka berhari-hari hingga pembantaian tanggal 20 Juli lalu.

“Paket itu berisi sebuah buku catatan yang dipenuhi detail tentang bagaimana dia akan membunuhi orang-orang” demikian kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya tersebut, “Ada gambar-gambar tentang bagaimana dia akan melakukannya, gambar dan ilustrasi tentang pembantaian.”

Namun, sumber penegak hukum lain yang dikutip media yang sama yakni Fox News mengatakan bahwa para otoritas tidak bisa mengkonfirmasi apakah paket itu tiba sebelum pembantaian.

Koran The Denver Post, mengutip sumber universitas yang mengatakan paket itu tiba pada hari Senin (23/07), atau beberapa hari setelah pembantaian.

James Holmes adalah bekas kandidat PhD dalam bidang ilmu syaraf. Ia pernah menerima dana bantuan pemerintah Amerika untuk penelitian tentang syaraf yang ia lakukan. Namun pelaku pembantaian itu tiba-tiba dropout dari bangku kuliah tanpa penjelasan apapun, tiga hari setelah gagal dalam ujian pada 7 Juni lalu.      

afp/ ab