1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengadilan Bekas Pemimpin Serbia-Bosnia Dilanjutkan

13 April 2010

Saksi pertama dihadirkan dalam sidang Mahkamah Internasional terhadap Radovan Karadzic di Den Haag. Sidang sudah berkali-kali tertunda.

https://p.dw.com/p/MvNn
Warga Serbia mengikuti proses pengadilan bekas pemimpin Serbia Bosnia di televisiFoto: AP

Pekan ini kebenaran akan dibuka di Mahkamah Internasional untuk Bekas Serbia di Den Haag. Setelah berkali-kali menunda proses pengadilan terhadap bekas pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic, kini Mahkamah akan menghadirkan saksi pertama. Untuk pertama kali, proses persidangan akan digelar dalam tiga hari berturut-turut. Orang bertanya-tanya, akankah Karadzic keluar dari selnya dan hadir di pengadilan atau seperti sebelumnya kembali memboikotnya?

Menurut Profesor Christoph Safferling, direktur pusat penelitian dan dokumentasi untuk proses kejahatan perang di universitas Marburg, ada satu alasan yang membuat Karadzic hadir di pengadilan nanti, "ia akan menceritakan bahwa waktu itu rakyat Serbia Bosnia terancam. Ia akan menceritakan kisahnya hingga tuntas. Dan itu hanya dapat dilakukannya, jika hadir di ruang pengadilan.“

Dalam pledoi pembukaannya Karadzic menyebut aksi pembantaian di Srebrenica Juli 1995 sebagai mitos. Pernyataan yang sungguh mengejutkan masyarakat dunia. Namun ada juga kalangan yang meragukan terjadinya genosida. Dan hal ini membuat pengacara asal Belanda Axel Hagedorn yang mewakili sekelompok istri yang kehilangan suaminya dalam pembunuhan massal itu, kuatir. Sedikitnya 8.000 putra Srebrenica tewas dalam pembantaian. Hagedorn, "belum lama ini muncul berita-berita yang mencoba merelativasi genosida itu. Ini membuat istri para korban Srebrenica semakin kuatir. Beberapa saat yang lalu, seorang jenderal di Belanda mengatakan, ada kalangan ahli hukum yang meragukan genosida betul-betul terjadi di Srebrenica. Dan menurut saya, ini perkembangan yang menguatirkan.“

Kalaupun Karadzic berubah pikiran untuk tidak hadir di pengadilan, persidangan akan tetap dilangsungkan karena hakim ingin mendengarkan pernyataan saksi. Dan, pembela Karadzic, Richard Harvey asal Inggris akan mengambil-alih tugas-tugas sekaligus mewakili Karadzic di pengadilan. Demikian diputuskan hakim. Tetapi, itu tidak berarti bahwa penundaan tidak mungkin tidak terjadi lagi, demikian tutur Safferling. "Tentu penangguhan adalah taktik yang umum dan Karadzic akan mencobanya lagi. Ini akan membuat kesal para penggugat, tribunal dan para saksi. Di masa lalu Karadzic berulang kali membuat mahkamah kesal dan ia akan tetap melakukannya.“

Safferling menilai prosedur Mahkamah Internasional di Den Haag sudah benar. Kembali Safferling, "perkara ini sangat pelik, terutama karena menghadapi terdakwa seperti Karadzic. Ini sungguh tidak mudah bagi para hakim. Dengan kesabaran dan ketegasan melakukan persidangan sesuai peraturan, menurut saya adalah cara yang benar.“

Pengacara para ibu Srebrenica Hagedorn mengetahui, bahwa Mahkamah akan berpegang secara konsekuen pada ketentuan negara hukum. Tetapi ia juga mengetahui perasaan ibu-ibu yang kehilangan suami dan anak 15 tahun lalu, yang selama ini dikonfrontasi dengan kelihaian pembela Karadzic memanfaatkan cela-cela hukum. Hagedorn, "semua sarana digunakan untuk menghambat persidangan. Ini betul-betul menjadi beban emosi yang luar biasa bagi para ibu dari Srebrenica.“

Ketua hakim O-Gon Kwon tetap akan bersabar. Dua tahun setelah penangkapan Radovan Karadzic, kini saatnya menghadirkan saksi pertama di pengadilan.

Jürgen Kleikamp / Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk