1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengobatan Alamiah di Jerman

24 Februari 2006

Di Jerman, makin banyak pasien mengandalkan terapi homeopati atau pengobatan alamiah.

https://p.dw.com/p/CPUd
Foto: Bilderbox

Pengobatan alamiah, yang sudah dikenal di Jerman sejak ratusan tahun, merupakan perkembangan dari pengobatan tradisional. Homeopati ini ditemukan pada tahun 1796 oleh seorang doktor asal Jerman yang bernama Samuel Hahnemann. Profesor Dr. Josef Beuth yang bekerja pada Institut Evaluasi Pengobatan Tradisional di Universitas Köln, Jerman menjelaskan, mengapa terapi homeopati makin dicari orang di Jerman.

Josef Beuth: "Sejak tujuh delapan tahun belakangan ini pengobatan alamiah menjadi terkenal di Jerman. Ini disebabkan karena kami telah membuka sebuah institut yang meneliti tentang khasiat pengobatan ini di Universitas Köln. Kami berhasil membuktikan khasiatnya secara teruji. Sejak itu beberapa asuransi kesehatan bersedia membayar biaya pengobatan ini dan mulailah pengobatan alamiah ini menjadi terkenal dan disukai di Jerman."

Awalnya, perkembangan ilmu homeopati yang ditemukan oleh Dr.Samuel Hahnemann mendapat hambatan. Metodenya yang rumit sulit dimengerti orang awam. Pada sekitar akhir abad ke-19, ketika dunia kedokteran mengalami kemajuan besar misalnya dengan ditemukannya mikroskop, alat rontgen dan obat penisilin, homeopati tersisihkan dan dianggap tak berkhasiat menyembuhkan penyakit.

Tetapi bukan berarti homeopati benar-benar lenyap. Beberapa penerus setia metode homeopati mengembangkan terus prinsip dasar ilmu yang ditemukan oleh Dr. Hahnemann tersebut. Sejak itu keberadaan homeopati mulai diterima kembali. Kini, dampak positifnya ikut dirasakan berbagai teknik pengobatan alamiah yang berasal dari luar Jerman, seperti akupuntur, ayurveda, tai-chi, shiatsu dan yoga. Namun Profesor. Dr. Josef Beuth, yang profesi sebenarnya adalah ahli medis, mengatakan bahwa ilmu pengobatan ini tidak bisa dikatakan sebagai pengobatan alternatif.

Josef Beuth: "Saat ini, kami tidak menyebutnya pengobatan alternatif, melainkan pengobatan pelengkap. Artinya pengobatan ini berfungsi sebagai pelengkap dari pengobatan yang dilakukan dokter. Kita ambil contoh pada penderita penyakit kanker. Pengobatan pelengkap ini berfungsi memperbaiki kualitas hidup pasien, mengurangi efek samping dari obat-obatan dan dengan begitu hal ini akan membuat suatu terapi yang sedang dijalani lebih efektif."

Di Jerman terdapat sekitar 20.000 tenaga ahli pengobatan alamiah. Jumlah ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Lama pendidikan untuk menjadi ahli pengobatan alamiah biasanya 3 tahun. Setelah lulus ujian, bagi mereka yang ingin membuka praktek sendiri terlebih dulu harus bekerja di suatu klinik pengobatan alamiah paling sedikit satu tahun. Lama pelatihan dan praktek kerja inilah membuat banyak orang yakin bahwa mereka berobat pada tempat yang benar. Katharina Rohmann, seorang ahli akupuntur yang berusia 45 tahun dan berpraktek di Köln menambahkan:

Katharina Rohmann: "Banyak pasien yang datang ke saya, sebelumnya sudah pernah pergi berobat ke dokter umum. Mereka ini sudah mengidap penyakit cukup lama dan kini menjadi resah karena belum sembuh. Mereka berharap melalui pengobatan dengan cara ini, penyakit yang sudah mereka idap bertahun-tahun lamanya bisa disembuhkan."

Ditambahkannya, untuk bisa sembuh dengan cara pengobatan ini, maka orang harus sabar dan punya banyak waktu. Tentu orang akan menimbang masalah keuangan, bila yang bersangkutan harus datang berkali-kali ke tempat tersebut. Banyak orang di Jerman menganggap bahwa pengobatan alamiah akan menelan biaya tinggi, padahal justru kebalikannya.

Katharina Rohmann: "Nantinya orang akan menyadari bahwa mereka bisa menghemat uang lebih banyak lagi. Bayangkan, kalau ada orang yang bertahun-tahun lamanya tidak harus membeli obat-obatan, sementara di Jerman orang biasanya harus membayar ekstra meskipun ia memiliki asuransi kesehatan. Jadi jelas dengan pengobatan alamiah ini orang bisa lebih irit lagi. "

Banyak orang di Jerman berusaha menghindari terapi dengan obat-obatan yang dibuat dengan campuran bahan kimia. Mereka menganggap hal itu justru membahayakan kesehatan mereka. Seperti yang dikemukakan Andi Hoffman, seorang pemuda berusia 23 tahun yang menderita lumpuh separuh badan akibat tabrakan mobil.

Andi Hoffman: "Karena luka parah yang saya alami sekarang, saya pergi juga ke dokter. Tapi sebenarnya saya lebih suka pergi ke pengobatan alamiah. Saya lebih suka pada obat-obatan yang natural daripada obat-obatan yang menggunakan bahan kimia. Itu bukan cara yang sehat."

Perhatian yang besar dari para ahli pengobatan alamiah ini juga merupakan salah satu penyebab mengapa banyak orang pergi ke tempat tersebut. Para pasien merasa diperlakukan dengan lebih sabar. Astrid Lauterbach, seorang penderita migren yang berusia 38 tahun menjelaskan mengapa ia berobat akupuntur:

Astrid Lauterbach: "Saya rasa pengobatan dengan cara pemeriksaan yang menyeluruh ini adalah penting. Artinya pengobatan ini tidak hanya memeriksa sebuah gejala penyakit melainkan memperhatikan juga hal-hal lainnya, seperti suasana kejiwaan, kesehatan dan sikap hidup. Hal-hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Saya merasa nyaman berada di tempat itu."

Namun meskipun begitu jangan sampai dilupakan bahwa ilmu kedokteran jugalah penting. Seperti yang dikatakan Profesor Joseph Beuth, bila dokter menganjurkan agar si pasien juga pergi ke pengobatan alamiah, maka pasien tersebut boleh pergi ke sana.