1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengobatan Terarah Dengan Kontainer Nano

18 Juni 2012

Metode pemberian obat saat ini masih dilakukan untuk seluruh tubuh. Para pakar kedokteran di Swiss mengembangkan kontainer obat berukuran nanometer untuk menyasar secara terarah lokasi yang sakit.

https://p.dw.com/p/15H5V
Foto: Fotolia/Franz Pfluegl

Jika pasien sakit, para dokter dewasa ini masih melakukan terapi dengan pengobatan secara generalisasi. Dalam arti, obat diberikan ke seluruh tubuh, bukan hanya di lokasi yang sakit dan memerlukannya, Dengan cara itu bisa muncul efek negatif yang jutsru merugikan pasien.

Contoh konkritnya setelah serangan infark jantung, para dokter seringkali memberi pasien obat Nitrogycerin yang berdampak pada seluruh sistem sirkulasi darah. Hal itu dapat memicu efek samping yang tidak diharapkan, misalnya merosot drastisnya tekanan darah pasien.

Para pakar kedokteran, kimia dan fisika di Universitas Basel dan Jenewa Swiss, kini mengembangkan metode pengobatan menggunakan kontainer obat berbentuk lensa berukuran antara 100 hingga 200 nanometer. Dengan itu, obat dapat dikendalikan secara terarah di dalam tubuh, ke lokasi dimana obatnya diperlukan. Metode in terutama dikembangkan untuk pengobatan penyakit sistem sirkulasi darah dan jantung.

Untuk ujicoba sistem kontainer nano, para ilmuwan membuat model sistem sirkulasi darah dan jantung yang sehat serta yang mengalami penyumbatan. Dampak paling sering dari penyumbatan pembuluh darah adalah penyakit jantung dan gangguan sistem sirkulasi darah. Akibatnya adalah infark jantung yang menjadi penyebab utama kematian di negara maju.

Kontainer nano dalam sistem peredaran darah

Sistem kontainer nano yang dikembangkan para peneliti dari Swiss, terutama menyasar pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Jika sampai ke lokasi penyempitan, yang arus sirkulasi darahnya berbeda, kontainer akan membuka dan memuntahkan muatannya, yakni obat-obatan paten.

Elektronenmikroskopie Nanocontainer
Kontainer nano memuntahkan obat muatannya di lokasi penyempitan pembuluh darah.Foto: Universität Basel

"Kami memanfaatkan daya dorong dari aliran darah. Pada lokasi penyempitan, dayanya lebih tinggi dibanding pada pembuluh darah sehat. Di lokasi itu, bagian atas kontainer nano berbentuk seperti lensa, akan tertekan ke bagian bawahnya. Dan dari bagian tengah obatnya akan keluar", kata ilmuwan Jerman Bert Müller yang ikut mengembangkan kontainer obat berukuran nanometer itu.

Keuntungannya, obat-obatan diberikan di lokasi yang memang membutuhkannya. Selain itu terdapat efek positif lainnya. "Kita mengkonsumsi obat-obatan lebih sedikit, karena tidak diberikan untuk seluruh tubuh. Dengan cara terbaru, dokter dapat meningkatkan dosisnya hanya di lokasi yang memerlukan, dan dengan itu keampuhannya juga meningkat drastis.

Gretta Hamann/Agus Setiawan