1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengungsi Asal Afrika di Hamburg

Katrin Gänsler15 Agustus 2013

Banyak pengungsi asal Afrika yang datang ke Eropa, termasuk ke Jerman. Mereka harus berjuang untuk mendapatkan ijin tinggal resmi.

https://p.dw.com/p/19QQZ
Obdachlose Flüchtlinge aus Afrika in Hamburg, 31.05 2013
Pengungsi Afrika di HamburgFoto: DW

Para pengungsi asal Afrika melakukan perjalanan laut yang berbahaya untuk sampai ke Eropa. Menggunakan perahu yang penuh sesak, banyak yang tenggelam sebelum mencapai pantai. Awal Agustus, lebih 500 pengungsi asal Afrika diselamatkan penjaga pantai Italia. Di Jerman, jumlah pemohon suaka awal tahun ini meningkat. Tapi mereka harus melewati prosedur rumit dan belum tentu mendapat ijin tinggal.

Misalnya Andreas yang berasal dari Ghana. Dia sekarang ditampung oleh sebuah gereja di Hamburg, bersama banyak pengungsi lain dari Afrika. Andreas yang berusia 30 tahun sudah menempuh perjalanan berliku. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah di Ghana, dia sempat bekerja di Libya. Kemudian pecah perang saudara menentang rejim Gaddafi. Andreas melarikan diri dengan perahu menuju Eropa dan mendarat di pantai Italia.

Dia hidup selama dua tahun di beberapa penampungan pengungsi di Italia. Akhirnya pemerintah setempat memberi dia visa turis dan mengatakan, dia harus pergi dari Italia.

"Mereka datang dan memberi saya uang 400 Euro. Lalu mereka bilang, program bantuan sudah berakhir, jadi saya harus pergi", tutur Andreas.

Disuruh ke Jerman

Di Italia, Andreas bersama sekitar 80 pengungsi lain mendapat uang 400 Euro. Pejabat pemerintah menasehati mereka: "Pergi saja ke Jerman, di sana kalian dapat lebih banyak uang". Akhirnya mereka meninggalkan Italia. Perjalanan bisa dilakukan karena mereka sudah mendapat visa turis. Tiba di Hamburg, mereka sempat tinggal di jalan. Awal Juni, pastur Sieghard Wilm akhirnya menampung mereka.

"Kita tidak bisa membiarkan orang-orang ini hidup di jalan. Mereka juga manusia. Mereka punya kebutuhan, ada hak asasi manusia. Ini masalah yang harus kita jawab. Jika politik menutup mata, kita harus membuka mata para politisi", kata pastur Wilm.

Ditampung gereja

Mereka tinggal dalam tenda-tenda di halaman gereja. "Embassy of Hope" – Kedutaan Harapan, demikian terpampang pada sebuah plakat. Pemerintah Hamburg menuntut agar para pengungsi kembali ke Italia. Menurut aturan Uni Eropa, pendatang ilegal hanya bisa mengajukan permohonan suaka di negara yang pertama kali mereka datangi. "Para pengungsi datang ke sini dari Italia. Di sana mereka mendapat visa turis yang berlaku selama tiga bulan. Mereka tidak bisa mendapat ijin tinggal di sini. Jadi mereka harus kembali ke Italia", kata jurubicara pemerintah Hamburg, Jörg Schmoll.

Di Hamburg ada sekitar 300 pengungsi Afrika yang berasal dari Libya. Penduduk Hamburg membawa baju bekas, selimut dan makanan untuk mereka. Ada juga yang memberi sumbangan uang. "Mereka perlu pertolongan sekarang juga. Ini bantuan dari penduduk sekitar sini. Penduduk di sini spontan membantu mereka", kata Susanne Müller-Using.

Pemerintah Hamburg bersikeras, para pengungsi harus kembali ke Italia. Pemerintah khawatir, jika mereka dibolehkan tinggal, makin banyak pengungsi yang akan datang ke Hamburg. Andreas dan para pengungsi lain dari Libya berharap, mereka bisa diijinkan tinggal di Hamburg. Mereka tetap mengajukan permohonan suaka dan menunggu prosedur selanjutnya.