1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengungsi Ukraina Mulai Kembali

11 September 2014

Setelah ada gencatan senjata, pengungsi dari Ukraina timur mulai pulang ke kampung halamannya. Menurut PBB, ada lebih setengah juta warga Ukraina timur yang mengungsi karena perang.

https://p.dw.com/p/1DAFa
Foto: Andrey Kronberg/AFP/Getty Images

"Yang kami inginkan adalah kembali ke Luhansk", kata Vasiliy sambil menggendong anak perempuannya Camilla yang baru berusia tiga tahun. Mereka sekarang berada di Mariupol, Ukraina timur, salah satu kota yang berada di tangan pasukan pemerintah.

Kantor pemerintahahan lokal di Mariupol kini berubah menjadi tempat penampungan pengungsi. Ribuan orang dari kota-kota sekitar yang dikuasai separatis pro Rusia mencari perlindungan di Mariupol.

Vasiliy bercerita, ia dan keluarganya lari dari Luhansk dan tiba di Mariupol setelah perjalanan beberapa minggu.

"Sebelumnya kami pergi ke Kyiv, lalu ke Lviv, dari sana ke Uzhgorod dan akhirnya tiba di sini", tuturnya.

"Banyak orang (di Ukraina barat) yang tidak mengerti bahwa di sini sedang terjadi perang. Bagi mereka, itu sesuatu yang abstrak", tambahnya.

Ukraina ingin bangun tembok perbatasan

Direktur Sosial di Mariupol, Ulyana Tokareva menerangkan, sekarang ada lebih 10.000 orang yang tercatat sebagai pengungsi di kotanya. Tapi jumlah sebenarnya bisa lebih besar lagi.

Beberapa hari setelah diberlakukan gencatan senjata, banyak pengungsi yang mulai pulang ke kampung halamannya.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan, Rusia sudah menarik sebagian besar pasukannya dari wilayah Ukraina.

"Menurut informasi terakhir dari dinas rahasia, 70 persen pasukan Rusia sudah ditarik", kata Poroshenko. Rusia sampai saat ini membantah mengirim pasukan ke Ukraina, namun tidak menutup kemungkinan ada serdadu "yang sedang cuti dan secara sukarela" membantu perjuangan di Ukraina

Poroshenko menerangkan, Ukraina akan membangun tembok sepanjang perbatasan ke Rusia, untuk mencegah masuknya pasukan asing ke wilayahnya. Pembangunan tembok perbatasan itu akan menelan biaya besar. Ukraina punya perbatasan darat sepanjang 2300 kilometer dengan Rusia.

Putin siagakan militer

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan keadaan siaga kepada pasukan di kawasan timur. Kantor-kantor berita Rusia memberitakan, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memberitahu kepada para komandan militer di distrik kawasan timur, termasuk di perbatasan darat ke Cina dan perbatasan laut ke Jepang, untuk berada dalam siaga penuh.

Militer Rusia menerangkan, kondisi siaga diberlakukan untuk mencoba kapasitas militer dan sarana transportasi serta komunikasi dalam suasana perang.

Rusia belakangan menggelar berbagai latihan militer di perbatasan ke Ukraina yang dikritik barat sebagai upaya meningkatkan eskalasi.

hp/ab (afp,rtr)